Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sepanjang tahun 2022 ini banyak perusahaan kripto yang mengalami pasang surut akibat ketidakstabilan bisnis dan guncangan ekonomi global.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com dari berbagai sumber, terdapat setidaknya 5 perusahaan kripto yang mengajukan pailit atau kebangkrutan sejak awal tahun ini.
Dan berikut ini daftar perusahaan kripto yang mengajukan kebangkrutan:
Baca juga: Terseret Keruntuhan FTX, Pemberi Pinjaman Kripto BlockFi Ajukan Perlindungan Kebangkrutan di Amerika
1. Voyager Digital
Pialang kripto asal Kanada Voyagers Digital Ltd mengajukan perlindungan kebangkrutan akibat volatilitas pasar kripto dan jatuhnya hedge fund yang meminjam dana ke perusahaan.
Voyager memulai proses kebangkrutan di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Selatan New York. Dalam pengajuan Bab 11, Voyager mendaftarkan aset dan kewajiban masing-masing antara 1 miliar dolar AS dan 10 miliar dolar AS.
Dilansir dari CNBC, perusahaan mengatakan memiliki sekitar 1,3 miliar dolar AS kripto di platformnya. Selain itu, Voyager juga memegang lebih dari 350 juta dolar AS uang tunai atas nama pelanggan di Metropolitan Commercial Bank New York.
Baca juga: Pertukaran Kripto Bitfront Tutup di Tengah Gejolak Industri Cryptocurrency
Voyager menderita kerugian besar dari eksposurnya ke dana lindung nilai kripto Three Arrows Capital, yang bangkrut beberapa minggu sebelumnya setelah gagal membayar pinjaman dari sejumlah perusahaan di industri kripto.
2. Celcius
Perusahaan kripto Celsius mengajukan bangkrut pada Juli 2022 lalu dengan menggunakan UU Kepailitan AS Bab 11. Artinya, perusahaan ingin meminta perlindungan untuk tetap beroperasi meski berstatus pailit.
Dalam pernyataannya, Celsius menyatakan akan berupaya menstabilkan bisnisnya dengan restrukturisasi melalui cara yang memaksimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan.
Melansir CNBC, Celsius memiliki kas sebesar 167 juta dolar AS untuk mendukung operasi sementara. Pengacara perusahaan sebelumnya memberi tahu regulator negara bagian AS terkait langkah tersebut.
Salah satu pendiri Celcius Alex Mashinsky mengatakan langkah ini sebagai keputusan tepat.