Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan startup Sayurbox melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 5 persen karyawan dari total keseluruhan organisasi.
Efisiensi karyawan ini disebut oleh Sayurbox sebagai langkah mereka menjadi perusahaan yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang di tengah tantangan makro ekonomi global.
Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Sayurbox Amanda Susanti mengatakan PHK ini merupakan keputusan sulit yang tidak dapat dihindari.
Baca juga: Pendapatan Terhambat, Perusahaan Media BuzzFeed PHK 12 Persen Karyawannya
"Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan. Sehingga terus memberikan dampak positif bagi para konsumen, mitra pengemudi serta ribuan petani dan produsen lokal yang bekerjasama dengan kami dan supaya bisnis bisa sustainable dalam jangka panjang," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (7/12/2022).
Amanda berujar keputusan efisiensi tidak ada hubungannya dengan kinerja masing-masing individu.
“Keputusan efisiensi karyawan ini tidak ada hubungan sama sekali dengan kinerja dari masing-masing individu atau tim manapun, tetapi memang dikarenakan oleh rasionalisasi dan restrukturisasi dari bisnis e-grocery Sayurbox agar tetap dapat berkelanjutan (sustainable) dalam jangka panjang," ujarnya.
Ia berharap usai efisiensi ini, Sayurbox dapat semakin berkembang dan lebih solid.
Baca juga: Terdampak Inflasi, PepsiCo akan PHK Ratusan Karyawannya di Amerika Utara
"Dengan kondisi yang baru saja terjadi ini, kami berharap kedepannya Sayurbox akan berkembang lagi dan lebih solid, guna memberikan kebaikan kepada lebih banyak petani dan produsen lokal,” kata Amanda.
Mereka juga memastikan karyawan terdampak efisiensi akan memperoleh paket kompensasi sesuai peraturan dan perundang-undangan berlaku.
Lalu, Sayurbox juga memberikan sejumlah program pendampingan yang dapat membantu karyawan terdampak mendapatkan kesempatan dalam mencari pekerjaan baru.
Yaitu melalui penyediaan akses ke platform pencarian pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki lowongan pekerjaan.
Ada pula akses “Sayur Alumni Support” yang disediakan oleh pihak Sayurbox.
Di situ, karyawan yang terdampak dapat mengunggah Curriculum Vitae (CV) mereka yang nantinya akan diberikan ke potential employers.
Baca juga: Di Tengah Badai PHK Terjadi Pergeseran Pola Kerja, Milenial Inginkan Fleksibilitas Dalam Bekerja
Seperti investor, partner, recruitment agency dan perusahaan lain yang memiliki lowongan pekerjaan.
Selain itu, karyawan yang terdampak efisiensi juga masih dapat menggunakan asuransi serta hak karyawan lainnya sampai akhir bulan masa mereka bekerja.
Mereka juga dapat mengakses berbagai workshop khusus yang dirancang oleh tim Human Capital Sayurbox guna menjadi bekal selama pasca efisiensi ini.