News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

17 Situs Web Kripto yang Diduga Lakukan Penipuan, Regulator di California Memperingatkan

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Investasi kripto kini makin diminati karena diklaim menjanjikan investasi dengan hasil yang menggiurkan.Departemen Perlindungan Keuangan dan Inovasi California (DFPI), Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan 17 peringatan terpisah terhadap broker kripto dan situs web yang dicurigai melakukan penipuan.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Departemen Perlindungan Keuangan dan Inovasi California (DFPI), Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan 17 peringatan terpisah terhadap broker kripto dan situs web yang dicurigai melakukan penipuan.

Melansir dari Cointelegraph, dalam daftar tersebut mencakup Tahoe Digital Exchange, TeleTrade Options, Tony Alin Trading Firm, Hekamenltd/Tosal Markets Limited, Trade 1960, Yong Ying Global Investment Company Limited, Unison FX, VoyanX.com, dan ZC Exchange.

Selain itu, ada dua situs web palsu yang menyamar sebagai dua nama besar di sektor kripto yaitu th-Wintermute.net dan UniSwap LLC.

Baca juga: Dua Rekan Sam Bankman-Fried Mengaku Bersalah, Publik Pertanyakan Keberadaan Direktur Teknik FTX

DFPI telah memposting 17 peringatan selama 27 Desember dan 28 Desember yang menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan ini “tampaknya terlibat dalam penipuan terhadap konsumen di California.”

Banyaknya peringatan yang diposting DFPI, menunjukkan bahwa jumlah laporan penipuan kripto mungkin telah meningkat di akhir tahun ini. DFPI biasanya memposting peringatan mengenai investigasi terhadap perusahaan atau peringatan atas insiden tertentu.

Terakhir kali DFPI mengirimkan sejumlah besar peringatan penipuan kripto terjadi pada 15 Juni, ketika mengungkapkan terdapat lebih dari 26 platform kripto yang mencurigakan.

Peringatan tersebut datang sebagai tanggapan atas keluhan dari warga California terhadap broker dan situs web yang diduga melakukan penipuan.

DFPI menyatakan beberapa individu telah melaporkan kerugian mulai dari 2.000 dolar AS hingga 1,2 juta dolar AS dalam kasus-kasus tertentu. Namun DFPI hanya mengatakan bahwa situs web ini "tampaknya terlibat dalam penipuan".

Sebagian besar peringatan ini berkaitan dengan penipuan “Pig Butchering Scam”, yang melibatkan individu atau kelompok yang membuat identitas palsu secara online untuk membangun hubungan atau pertemanan palsu melalui media sosial, aplikasi perpesanan, dan kencan.

Dalam Pig Butchering Scam atau penipuan asmara, penipu umumnya akan menghabiskan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk membangun hubungan kekerabatan palsu demi mendapatkan kepercayaan korban, sebelum secara bertahap mengalihkan pembicaraan ke arah investasi dan membujuk mereka dengan “peluang” investasi dengan hasil “yang memuaskan”.

Baca juga: Mantan Bos FTX Sam Bankman-Fried Jalani Tahanan Rumah, Bebas dengan Jaminan 250 Juta USD

Pada akhirnya, tujuan akhir modus penipuan itu adalah membuat korban berinvestasi dalam kripto melalui platform atau situs palsu yang meniru situs web resmi, seperti UniSwap LLC dan eth-Wintermute.net, atau dengan mentransfer dana ke alamat dompet digital yang telah disiapkan.

“DFPI mengimbau konsumen untuk sangat berhati-hati sebelum menanggapi setiap ajakan yang menawarkan investasi atau layanan keuangan. Untuk memeriksa apakah investasi atau penyedia layanan keuangan dilisensikan di California, ” kata DFPI.

Selain Pig Butchering Scam, para penipu diduga menerapkan taktik lain yang digambarkan sebagai “Skema Biaya di Muka” atau “Advance Fee Scheme", di mana pelaku kejahatan akan meminta uang dalam jumlah besar untuk memproses penarikan palsu dari situs penipuan mereka.

Setelah korban tertipu dan pelaku mengantongi dana tersebut, semua kontak akan diputus oleh pelaku sehingga korban tidak dapat menghubunginya kembali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini