Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokopedia dikabarkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 450 karyawannya atau sekitar 9 persen dari total karyawan perusahaan.
PHK tersebut merupakan yang pertama dilakukan Tokopedia usai resmi dikendalikan Tiktok Pte Ltd sejak Januari 2024.
Menurut Pengamat Teknologi dan Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi, pengurangan karyawan di perusahaan yang baru saja melakukan merger atau akuisisi memang tidak dapat dihindari.
Baca juga: Tokopedia Dikabarkan Bakal PHK 450 Karyawan
"Dengan penggabungan, maka ada bagian yang double-double, sehingga tidak efisien. Akibatnya, PHK harus dilakukan," katanya kepada Tribunnews, Kamis (13/6/2024).
Heru berharap, jika kabar Tokopedia melakukan PHK ini benar, pengurangannya dilakukan sangat minimal.
Bagi pihak yang terkena PHK, ia menyebut harus mendapat kompensasi berupa golden handshake, yakni para pekerja mendapat pesangon yang besar.
"Seyogyanya ada golden handshake karena ini bukan diakibatkan perusahaan sedang jatuh atau terkena tech winter, tapi memang merupakan corporate action yang dalam ini merger atau akuisisi," ujar Heru.
Apabila berkaca pada kasus merger Indosat dengan Hutchison, ia memprediksi PHK ini tidak akan dilakukan dalam jumlah besar.
"Menurut saya sih angkanya tidak sebesar itu. PHK terjadi, tapi untuk bagian yang double double saja. Ini sama yang terjadi saat Indosat merger dengan Hutchison kan juga tidak banyak," pungkas Heru.
Diberitakan sebelumnya, mengutip dari Kontan, muncul kabar Tokopedia akan melakukan PHK pertamanya setelah resmi dikendalikan Tiktok Pte Ltd sejak Januari 2024.
Baca juga: Khawatir Berimbas PHK, Buruh Rokok Jatim Harap Pemerintah Tak Naikkan Cukai SKT di 2025
Jumlah pekerja yang akan terkena dampak PHK sekitar 9 persen dari total karyawan perusahaan. Kabarnya, Tokopedia akan PHK sekitar 450 karyawannya.
Melansir laporan Bloomberg, Kamis (12/6), ByteDance Ltd sebagai induk Tiktok akan memulai aksi pemangkasan karyawan Tokopedia tersebut pada Juni ini.
Namun, angka tersebut belum pasti karena masih dalam pembahasan. Sehingga jumlahnya bisa fluktuatif seiring perubahan kondisi bisnis Tokopedia.