TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak mulai diperdagangkan pada 2011, Bitcoin telah mencatatkan rata-rata return atau keuntungan tahunan sebesar 104 persen.
Angka tersebut jauh melampaui return dari portofolio Warren Buffett dan pasar saham Amerika Serikat.
CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan, performa Bitcoin yang luar biasa dalam satu dekade terakhir menunjukkan potensi besar aset digital ini sebagai alternatif investasi.
Baca juga: Bitcoin Dinilai Bisa Jadi Alternatif Mata Uang Saat Kondisi Ekonomi Tak Stabil
"Meskipun volatilitasnya tinggi, return yang signifikan dari Bitcoin tidak bisa diabaikan. Ini menggarisbawahi pentingnya diversifikasi portofolio bagi investor, terutama di era digital seperti sekarang," ujar Oscar dikutip Minggu (16/6/2024).
Ia menyebut, portofolio Warren Buffett tetap menjadi strategi konservatif jangka panjang dengan return yang konsisten dan risiko yang dapat dikelola.
Di sisi lain, Bitcoin telah memberikan return yang jauh lebih tinggi meskipun dengan volatilitas yang signifikan.
Oscar menilai, pemilihan antara keduanya tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi masing-masing investor.
Selama 30 tahun terakhir, portofolio Buffett mencatatkan CAGR sebesar 10,03 persen dengan standar deviasi 13,67 persen, menunjukkan hasil yang mengesankan dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan portofolio saham perusahaan AS lain.
Baca juga: Harga Bitcoin Tembus 71.000 Dolar AS, Investor Institusi Mulai Meningkat
Dengan perbandingan yang menarik antara kinerja Bitcoin dan strategi investasi Warren Buffett, Oscar menyebut, investor diberi kesempatan untuk mempertimbangkan berbagai faktor risiko dan potensi return dalam pengambilan keputusan investasi.
"Sementara portofolio Warren Buffett menawarkan stabilitas dan return yang konsisten, Bitcoin menawarkan potensi pertumbuhan yang luar biasa meskipun dengan volatilitas yang signifikan," tuturnya.