"Para oknum ini biasanya sudah tahu, jadi mereka juga tidak pasang harga yang jauh di bawah standar supaya calon pembelinya tidak curiga.
Agar meyakinkan, harga jualnya juga sama dengan harga pasaran biasa, tapi tetap bisa ditawar juga.
Karena kondisi sudah panik dengan waktu yang mepet, konsumen hanya cek luar dalam, kelengkapan surat-surat tanpa detail melihat kondisi mesin, kaki-kaki, memperhatikan bodi, dan lainnya," papar Fischer.
Fischer pun menyarankan untuk membeli mobkas di tempat terpercaya dan melakukan transaksi jauh-jauh hari sebelum lebaran serta meminta garansi.
Hal tersebut guna mencegah kerugian apabila ternyata mobil tidak sesuai dengan kondisi yang disampaikan oleh si penjual.
Di tempat terpisah, Kepala Bengkel Bodi and Paint Auto2000 Kenjeran Yusuf Bahtiar juga mengatakan membeli mobil bekas tak semudah beli mobil baru.
Menurut Yusuf, konsumen harus benar-benar teliti untuk mendapatkan unit yang benar-benar baik.
Maka dari itu, Yusuf pun menyarankan agar konsumen meminta saran kepada yang lebih ahli saat memilih mobil bekas dan tak mudah langsung tergoda dengan penampilan luarnya saja.
"Jadi memang tidak mudah, ini sulit sekali membedakan mana yang benar-benar masih baik atau yang sudah di poles dari kaca mata orang awam.
Karena hal itu, saya lebih sarankan untuk konsumen mencari mobkas di diler yang terpercaya, atau saat akan membelinya membawa rekanan yang ahli agar tidak seperti membeli kucing dalam karung," ucap Yusuf.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak Mobil Bekas yang Dicari Sebelum Lebaran"