Dengan adanya relaksasi PPnBM, Daihatsu berhasil mendapat dukungan yang cukup untuk produksi.
"Kondisi ini sudah kami sampaikan ke principle, bahwa kita harus mendukung pemerintah Indonesia dan kita harus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama dari sektor otomotif. Sampai hari ini Daihatsu mendapatkan dukungan yang cukup dari principle, sehingga problem semikonduktor belum terimbas diproduksi ADM," imbuhnya.
Amel memprediksi masalah kelangkaan chip semikonduktor masih akan terjadi hingga kuartal pertama 2022.
"Problem ini kedepannya masih akan berlanjut, bahkan tahun depan di kuartal satu sepertinya masih akan menjadi masalah besar sebagian merek-merek di dunia, bukan hanya untuk otomotif tetapi juga untuk di pasar smartphone. Hal ini juga yang menyebabkan beberapa merk handphone menaikkan harga karena kelangkaan ini menjadi di rebutan sehingga harga bergerak naik. Mudah-mudahan akan ada ada terobosan baru dari supplier-supplier untuk meningkatkan kapasitas produksinya, sehingga tahun depan bisa lebih lancar," ucap Amel. (*)