Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Ford Motor Co dikabarkan tengah bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 8000 karyawannya pada akhir 2022 demi mendanai proyek kendaraan listrik.
Ford saat ini mengalami penurunan pendapatan dan berada di zona kritis akibat lonjakan inflasi di AS dan membuat Ford terpaksa mengurangi jumlah karyawan demi memangkas pengeluaran perusahaan.
Imbas guncangan inflasi, selama tahun ini saham Ford terpantau anjlok sebanyak 39 persen.
“Sebagai bagian dari ini, kami telah menetapkan target yang jelas untuk menurunkan struktur biaya kami untuk memastikan kami ramping dan sepenuhnya kompetitif dengan yang terbaik di industri ini,” kata Chief Communications Officer Ford, Mark Truby.
Melansir dari Bloomberg, rencananya pemangkasan akan dilakukan Ford pada karyawan di unit Ford Blue.
Baca juga: Ada Potensi Kebakaran Pada Mesin, Ford Tarik 100.000 Kendaraan Hybrid dari Pasar Amerika
Unit tersebut bertanggung jawab atas produksi kendaraan mesin pembakaran internal. Tak hanya itu pengurangan jumlah karyawan juga akan menyasar unit operasi bergaji diseluruh cabang Ford.
Meski Ford masih enggan untuk memberikan komentarnya, namun diperkirakan aksi PHK ini akan mulai dilaksanakan Ford secara bertahap, dimulai pada awal musim panas tahun 2022, tepatnya pada Desember mendatang.
Baca juga: Ford Tarik Mobil Listrik Mach E karena Baterai Bermasalah
Pemangkasan ini sejalan dengan langkah perusahaan yang saat ini tengah meningkatkan produksi kendaraan listrik tahunan menjadi 600.000 kendaraan pada 2023 dan lebih dari 2 juta pada akhir 2026.
Baca juga: Ford Mulai Kirim Pikap Listrik F-150 Lightning ke Pelanggan Pertamanya
"Untuk mewujudkan transformasi Ford kami dan memimpin era baru kendaraan listrik dan terhubung yang menggairahkan dan disruptif ini, kami tetap fokus untuk membentuk kembali pekerjaan kami dan memodernisasi organisasi kami di semua unit bisnis otomotif dan di seluruh perusahaan," tutup Truby.