Dipastikan itu diakibatkan dari penggunaan tutup radiator yang mampu menahan hingga 1.7 Bar (ATM).
Untuk itu, memang diperlukan suatu komposisi yang tepat agar peran glycol tadi menjadi tepat guna untuk iklim tropis.
Seperti yang terdapat pada produk Master Radiator Coolant, telah dirancang untuk iklim tropis karena memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air murni namun transfer heat tetap optimal.
Selain itu produk radiator coolant tersebut juga sudah diberi aditif untuk mereduksi potensi munculnya karat pada radiator. Karena karat akan berpeluang mengurangi kemampuan radiator dalam melepas panas berlebihan saat mesin bekerja.
Korosi memang masalah laten di radiator, dan komponen lain yang terkait dengan proses pengendalian suhu mesin.
Terlebih bagi mobil yang berada di wilayah tropis dengan kelembababn tinggi seperti Indonesia.
Pihak Autochem, diterangkan Dhany, menyadari sepenuhnya persoalan ini.
”Dari sejak tahap awal berupa bahan baku kami selalu memilih materi dasar yang terbaik, termasuk MASTER Radiator Coolant yang memakai air khusus. Kandungannya bisa menjaga PH (Potential Hydrogen) dalam kondisi basa (asam) agar efektif menekan terbentukan karat,” kata dia.