Tekanan udara ban yang terlalu rendah membuat dinding ban tidak dapat menahan gerakan naik-turun dengan baik, bahkan menekuk kalau terlalu kempis.
Alhasil, defleksi pada dinding ban bakal lebih tinggi dari normal dan berisiko merusak anyaman kawat baja di dinding ban. Ban dapat meletus dalam kondisi pemakaian berat.
3. Rem Mobil
Dalam kondisi normal saja, kerja rem mobil sudah berat. Apalagi rem mobil tidak punya sistem pelepas panas seperti radiator.
Untuk itu, pastikan sudah menggunakan cairan rem TMO yang sesuai spesifikasi dan kebutuhan rem mobil Toyota di Indonesia supaya performanya tetap optimal.
Cairan rem tidak boleh berkurang dengan mengecek tabung cadangannya di ruang mesin. Segera tambahkan, namun kalau terlalu sering kurang, bawa mobil ke bengkel untuk pemeriksaan.
Pastikan tidak ada endapan lumpur di dalam tabung untuk mencegah sumbatan dalam sistem rem.
Mengganti kampas rem yang sudah habis membuat pengemudi tidak menekan pedal rem lebih kuat sehingga kerja cairan rem tidak terlalu berat.
Pastikan tidak ada selang rem yang getas atau sobek, termasuk risiko karat pada sambungan dan pipa minyak rem. Waspada debu yang dapat menghalangi kerja sensor rem atau masuk ke dalam sistem rem mobil.
4. AC Mobil
Meskipun tidak terkait langsung dengan kesehatan mobil, AC yang kurang sejuk bisa membuat pengemudi dan penumpang kegerahan bahkan stres dan emosional di jalan.
Untuk itu, segera cek cairan refrigerant atau freon yang bisa berkurang jika saluran AC bocor, sehingga membuat embusan AC tidak dingin.
Debu dari luar dapat terbawa masuk ke dalam mobil hingga akhirnya menutup evaporator.
Baca juga: Cara Mendeteksi Ciri-ciri Kampas Rem Berkualitas Jelek
Alhasil, kemampuan evaporator dalam mendinginkan kabin ikut turun. Ganti filter kabin yang kotor untuk menjaga kebersihan evaporator, yang juga menjaga udara AC tetap bersih supaya penumpang nyaman.