TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan bisnis mobil bekas diprediksi bisa mencapai hingga 20 persen di tahun 2024.
Kebijakan pemerintah pada pemberian insentif ke pembelian mobil baru juga mempengaruhi pertumbuhan penjualan mobil bekas. '
Akan tetapi, momen Lebaran 2024 justru menjadi satu faktor pemicu, di mana mobil dengan kapasitas 7 penumpang masih jadi favorit.
Semuanya dikupas tuntas oleh pemilik Indigo Auto Yudy Budiman dalam wawancara eksklusif Tribunnews.com, Senin (18/3/2024).
Indigo Auto sebagai showroom mobil bekas di Tangerang, Banten, memastikan market di tahun lalu stagnan.
Owner Showroom Indigo Auto Yudy Budiman menyampaikan jika dibandingkan tahun 2022, pertumbuhan penjualan mobil bekas pada 2023 stagnan.
Tahun 2023 market sempat stuck, karena akan ada pemilu.
Namun menjelang akhir 2023 beberapa pebisnis mobil bekas disebut mendapatkan berkah dari isu mobil-mobil baru yang delivery-nya tertunda atau stoknya tiba-tiba shortage atau kurang.
Untuk market mobil bekas tahun 2024, Yudy menyebut insentif pembelian mobil listrik baru dari pemerintah yang diperpanjang hingga akhir tahun akan cukup memengaruhi penjualan mobil bekas.
Kebijakan insentif terhadap mobil hybrid yang tengah dicanangkan juga sedikit banyak memberi dampak ke bisnis mobkas.
Meski memiliki tantangan, Yudy cukup bersyukur usai dilaksanakan pemilu presiden pada Februari lalu, pasar mobil bekas kembali aktif.
Lebih jauh terkait mudi lebaran, ia memberikan saran dan pandangan terkait apakah harus membeli mobil atau cukup merental?
Yuk, mari saksikan video wawancara eksklusif berikut.(*)