Executive Vice Chairman and Secretary General CAAM Fu Bingfeng, menuturkan meskipun Indonesia memiliki penjualan terbesar di ASEAN, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah.
Yaitu 99 unit per 1.000 penduduk, dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 490, Thailand 275, dan Singapura 211.
"Hal ini menunjukkan masih besarnya peluang bagi perkembangan industri otomotif di Indonesia," ujar Fu Bingfeng.
Fu Bingfeng juga menjabarkan penetrasi industri otomotif China di Indonesia.
Fu Bingfeng, mengatakan pada tahun 2023, penjualan retail dari brand asal Tiongkok di Indonesia mencapai 33 ribu unit dengan pangsa pasar sebesar 3,4 persen.
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana penjualan hanya mencapai 27 ribu unit dengan pangsa pasar sebesar 2,7 persen.
"Peningkatan ini mencerminkan kontribusi yang semakin besar dari brand Tiongkok dalam pasar otomotif Indonesia," ujarnya..
Selain itu, kata Fu Bingheng, CAAM juga melihat meningkatnya jumlah pabrikan asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia.
Masuknya Chery, Neta, dan yang terbaru BYD menandakan ketertarikan yang kuat dari pabrikan Tiongkok untuk berinvestasi di pasar Indonesia.
CAAM sangat mengapresiasi minat ini dan berharap dapat terus memperkuat hubungan kerja sama antara kedua negara.
TKDN di Industri Otomotif Nasional
Pada Mei 2024 PT Neta Auto Manufacturing Indonesia telah memproduksi Neta V-II dengan TKDN mencapai 40 persen dan berencana untuk meningkatkan TKDN sampai dengan 60 persen pada 2025, dengan target penjualan sebesar 10.000 unit per tahun.
Pada pertemuan dengan SAIC GM Wuling Automobile Company, Agus mengapresiasi kinerja perusahaan tersebut yang telah mampu mengekspor produk mobil listriknya ke 11 negara dan menjadikan Indonesia sebagai fasilitas produksi industri otomotif terbesar di luar China.
“Pemerintah Indonesia mengharapkan agar Wuling dapat menjajaki peningkatan pasar ekspor terutama untuk produk EV agar semakin menegaskan target Indonesia sebagai basis produk EV di ASEAN dan dunia," kata Agus.
Selanjutnya, pada pertemuan dengan Cherry Automobile, perusahaan ini akan melakukan riset produksi mobil PHEV (plug-in hybrid vehicle) di Indonesia.