TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan sosok laki-laki romantis terhadap Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, sang ibu negara. Sisi romantis SBY pun dapat dilihat dari kegemarannya menuliskan lagu-lagu bertema cinta dan perdamaian.
Demikian diungkapkan peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo.
"Pak SBY itu sosok romantis, lebih romantis dari saya," ujar Pramono saat berkunjung ke redaksi Warta Kota, Grup Tribun, di Jakarta, Selasa (4/2) sore.
Bahkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini pun mengaku kalah romantis dengan SBY. Menurut Edhie, sosok romantis SBY bukan hanya karena suka melantunkan nyanyian.
Namun, bisa terlihat dari syair dan lagu-lagu yang ditulis SBY. Hal itu berbeda, imbuh Edhie, dengan dirinya, yang mendendangkan nyanyian saja belum tentu sebaik SBY.
"Beliau itu bikin lagu--sekarang saja mungkin tidak terlalu sering karena terlalu padat--akan mengakhiri pengabdian. Lagu-lagunya, dengarkan. Kan ada rekaman beliau," tuturnya.
"Kalau orang seperti saya, menyanyikan lagu orang saja tidak beres. Kalau beliau itu, bikin lagu, aransemennya. Jadi beliau itu jauh lebih romantis," lanjut Edhie.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini memang dekat dengan keluarga SBY. Selain sesama militer berpangkat jenderal, dia adalah adik ipar SBY.
Pramono adalah adik kandung Ani Yudhoyono. Keduanya putra putri dari tokoh militer, mendiang Letnan Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.
Sosok romantis SBY, selain bisa dilihat dari syair-syair lagunya, pun karena karya-karya puisi. "Bikin puisi wow... Memang beliau senang menulis," kata Pramono, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Lebih lanjut, ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001 ini mengungkapkan SBY menciptakan lagu-lagu karyanya dan puisi maupun tulisan-tulisannya saat bersantai.
"Beliau itu bikin lagu sedang santai, istirahat. Habis itu ya kerja lagi," ucapnya.
SBY bisa menghasilkan lagu saat melaksanakan perjalanan dinas di atas pesawat. Misalnya, saat dalam penerbangan --di angkasa, dari Autralia ke Indonesia.
"Beliau bikin lagu. Dinyanyiin rame-rame oleh Menteri-menterinya. Kadang-kadang bawak gitar. Beliau memang romantislah. Saya agak beda, agak kaku," tuturnya.
Produktivitas SBY mengarang lagu memang cukup tinggi. Hingga September 2012 saja, ia telah mencipta 13 lagu.
Lagu-lagunya itu ditampilkan dalam pergelaran Multimedia Tembang Harmoni di hall D2, Jakarta International Expo Kemayoran, 12 Septermber 2012.
Beberapa lagu ciptaan SBY antara lain berjudul Save Our Planet, Bersatu dan Maju (Together We can Rise), Kuasa Tuhan, Mengarungi Keberkahan Tuhan, dan Harmoni yang Indah.
Kemudian lagu bertajuk Rinduku Padamu, Jiwaku Terang, Kuyakin Sampai di Sana, Untukmu Anak Manis, Berkelana Ke Ujung Dunia, Malam Sunyi di Cipaganti, Kembali, serta Untuk Bumi Kita.
Kendatipun sangat romantis dengan ibu negara, Pramono memastikan posisi Ani Yudhoyono tidak pernah tersangkut paut dengan kebijakan dan keputusan pemerintah.
Ia memastikan Ani Yudhoyono selaku istri SBY, sama sekali tidak ikut campur dengan urusan pemerintahan. Apalagi, turut berperan mengambil kebijakan dalam pemerintahan SBY.
"Kalau mengambil keputusan negara, SBY tidak pernah mengikutsertakan keluarga. Khususnya istri," kata Pramono, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
Edhie menegaskan, tidaklah benar kabar yang menyatakan Ani Yudhoyono ikut serta dan berperan dalam pengambilan kebijakan.
Satu kisah pun dibeberkan Calon Presiden versi Konvensi Partai Demokrat ini guna menjamin ketidak-terlibatan Ani Yudhoyono.
Kisah itu terjadi tepatnya saat mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini masih aktif dinas tentara, dan berpangkat Brigadir Jenderal. SBY, saat itu, tahun 2004, sudah menjadi presiden. Mereka kadang kala berbicara tentang politik nasional.
"Di keluarga kami, keluarga besar Sarwo Edhie, karena Pak SBY itu anak tunggal, jadi saudaranya hanya dari iparnya. Kami kumpul, anak-anak kumpul, sering ngobrol masalah keluarga.
Setelah itu beliau mengatakan begini, 'Edhie, Erwin (Mantan Pangkostrad, ipar SBY), Agus (anak Sulung SBY, Agus Harimurti), semua yang tentara bertahan, yang lain mohon meninggalkan tempat. Karena kami yang tentara akan bicara politik," ujar Edhie.
Dari sepenggal kisah ini, dia menjamin, tidak benar isu yang menyatakan Ani Yudhoyono ikut campur dalam pengambilan kebijakan pemerintah dan negara.
Dia tegaskan pula, untuk bicara politik saja, dirinya yang militer, tidak bisa ikut campur apalagi ambil bicara mengenai keputusan dan kebijakan politik pemerintahan.
"Jadi kalau mempengaruhi pengambilan kebijakan saya jawab tidak. Dan itu saya jamin, tidak," kata Pramono.
Akhir tahun lalu, berita mengenai penyadapan intelijen Australia dan Amerika Serikat terhadap Presiden Yudhoyono dengan istrinya dan beberapa pejabat, beredar luas. Media massa Australai seperti The Guardian, dan situs WikiLeaks, membuka info ini.
Oktober 2007, orang-orang Amerika mencatat dalam telegram rahasia mereka, yang kemudian diungkapkan WikiLeaks, "Ibu Ani satu-satunya orang yang Presiden benar-benar bisa percaya untuk setiap masalah dan saat Presiden memasuki paruh kedua masa jabatannya, ia semakin satu langkah dengan istrinya."
Selama 2009, badan-badan intelijen Australia mencoba untuk mengungkap peran Ibu Ani dalam apa yang mereka yakini merupakan sebuah rencana suksesi presiden yang kompleks.
Badan-badan intelijen Australia mengendus, keluarga SBY ingin memastikan kursi presiden RI tetap di tangan mereka walau masa jabatan SBY untuk periode kedua berakhir tahun 2014.
Menurut laporan The Australian itu, Ibu Ani selalu menggenggam ambisi tinggi bagi anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono, seorang perwira militer lulusan Harvard yang kini berusia 35 tahun.
Orang di lingkaran dalam mengatakan, pada 2009 Presiden SBY dan istrinya memikirkan rencana untuk memasang Ibu Ani sebagai presiden pada 2014 sampai anak mereka itu sudah cukup umur untuk menduduki kursi itu tahun 2019.
Rencana tersebut tampaknya kandas, paling tidak karena jajak pendapat menunjukkan tingkat elektabilitas Ani Yudhoyono sangat rendah, yaitu hanya hampir 4 persen.
Menurut The Australian, mengatakan pengaruh Ibu Ani yang sedang naik ketika itu tidak terbatas pada suaminya.
Dia juga mengerahkan kekuasaan terkait perubahan di kabinet SBY dan orang-orang di lingkaran dalam. Kedubes AS mengidentifikasi Ani Yudhoyono sebagai pengaruh utama di balik keputusan SBY menyingkirkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dari calon wakil presiden pada Pemilu 2009. (tribunnews/mal/aco)