TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vokalis grup musik metal Seringai, Arian 13 mengatakan apabila bakal calon presiden Prabowo Subianto hendak memimpin Indonesia, bersihkan dahulu namaya dari dosa masa lalu, yaitu kerusuhan Mei 1998.
Pasalnya, lanjut Arian, hal itu lah yang membuat orang orang resisten terhadap Prabowo, karena dianggap akan melakukan hal serupa apabila memimpin Indonesia nantinya.
"Clean dulu lah namanya, dengan cara tinggal ungkap ke publik, apa yang terjadi pada saat itu dan peran dia seperti apa, itu cukup," ujar Arian usai menonton Konser bertajuk Rock the Vote, di Rolling Stone Cafe, Kemang, Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Arian mengatakan apabila tidak diungkap dan dipertanggungjawabkan, banyak orang akan mengganggap Prabowo akan kembali membawa nuansa orde pada pemerintahan.
"Kita negara Bhineka Tunggal Ika yang heterogen, dengan dibawanya panji orde baru yang jauh dari demokrasi, akan mengancam kebebasan yang dimiliki seseorang," ujar Arian.
Arian mengatakan apabila Prabowo terpilih menjadi presiden dengan kondisi belum jujur akan perannya pada kerusuhan Mei 1998, dirinya akan menjadi pengkritik paling depan.
"Apabila Prabowo terpilih nanti, saya akan menjadi oposan pertama dan paling depan, karena saya mengalami dan bersentuhan dengan kehidupan 98, saya pernah merasakan," ujar Arian.