TRIBUNNEWS.COM - Dalam kehidupan sosial, siapa saja bisa terlibat dalam sebuah konflik.
Contoh kecilnya yaitu, pertengkaran antar teman di sekolah, hal tersebut merupakan konflik individu.
Selain itu, konflik antara pedagang kaki lima dengan petugas ketertiban, hal tersebut merupakan konflik antar kelompok.
Konflik dapat dibedakan menjadi dua, yakni konflik individu dan konflik antar kelompok.
Secara estimologi, konflik berasal dari kata kerja latin, yaitu "con" yang berarti bersama, dan "fligere" yang berarti benturan atau bertabrakan.
Menurut Robert M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya.
Konflik terjadi karena benturan kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain dalam rangka memperebutkan sumber-sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial, dan budaya) yang relatif terbatas.
Lalu apa saja faktor penyebab, akibat, serta bagaimana cara menangani konflik?
Baca juga: Perubahan Sosial Budaya: Pengertian, Penyebab, Faktor Pendorong & Penghambat serta Contohnya
Dalam Buku Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII, dijelaskan mengenai faktor penyebab, akibat, serta cara menangani konflik, yakni:
Faktor Penyebab Konflik Sosial
Mengapa terjadi konflik? Akar konflik adalah perbedaan.
Selain itu, konflik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Perbedaan Individu
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial.