News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Apa itu Konflik? Ini Pengertian, Faktor Penyebab, Akibat dan Cara Menanganinya

Penulis: Faishal Arkan
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apa itu Konflik? Ini Pengertian, Faktor Penyebab, Akibat, serta Cara Menangani

Konflik yang berujung pada kekerasan fisik dapat menyebabkan kerusakan dan hilangnya nyawa manusia.

Sebagai contoh, konflik yang diakhiri dengan peperangan.

Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian, Bentuk, hingga Faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial

Cara Menangani Konflik

Bagaimana sikap individu atau kelompok sosial atas terjadinya konflik? 

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani konflik, yakni:

1. Menghindar

Kadang orang merasa tidak ada manfaatnya melanjutkan konflik dengan orang atau kelompok lain.

Hal ini mungkin disebabkan keyakinan bahwa dia tidak akan menang menghadapi konflik.

Dalam hal ini, dia mengorbankan tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan orang lain.

Orang ini berusaha menjauhi masalah yang menimbulkan konflik ataupun orang yang bertentangan dengannya.

2. Memaksakan Kehendak

Terdapat individu atau kelompok yang memandang bahwa pendapatnya atau idenya paling benar.

Oleh karena itu, dengan segala cara, konflik harus berakhir dengan kemenangan di pihaknya.

Karena itu, dia atau mereka berusaha menguasai lawan-lawannya dan memaksa lawan menerima penyelesaian yang diinginkan.

Tujuan pribadinya dianggap sangat penting, sedangkan hubungan dengan orang lain kurang begitu penting.

Seseorang dengan tipe seperti ini cenderung tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain.

Ia tidak peduli apakah orang lain menyukai dan menerima dirinya atau tidak.

Selain itu, ia menganggap bahwa konflik harus diselesaikan dengan cara satu pihak harus menang.

3. Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang Lain

Terdapat individu yang ingin diterima dan disukai orang lain.

Ia merasa bahwa konflik harus dihindari demi keserasian (harmoni) dan ia yakin bahwa konflik tidak dapat dibicarakan jika merusak hubungan baik.

Selain itu, ia khawatir apabila konflik berlanjut, seseorang akan terluka dan hal itu akan menghancurkan hubungan pribadi dengan orang tersebut.

Lalu, ia mengorbankan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain.

4. Tawar Menawar

Dalam proses tawar-menawar, individu akan mengorbankan sebagian tujuannya dan meminta lawan konflik mengorbankan sebagian tujuannya juga, dan akhirnya berdamai.

(Tribunnews.com/Arkan)

Berita lainnya seputar Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini