Kandungan air yang berada di langit berperan penting dalam terbentuknya pelangi.
Biasanya, air hujan masih terkandung di atmosfer bersama jenis-jenis air lainnya.
Ukuran dan jumlah tetes air di atmosfer mempengaruhi warna pelangi yang dihasilkan.
Semakin besar tetes air, maka semakin lengkap warna pelangi di langit.
2. Cahaya
Cahaya merupakan faktor alam yang terlibat dalam pembentukan pelangi.
Beberapa sifat cahaya menyebabkan kemunculan pelangi.
Cahaya memiliki sifat dapat merambat lurus sehingga mudah dilihat ketika melewati satu medium perantara.
Selain itu, cahaya juga dapat diuraikan secara alami ketika proses terbentuknya pelangi atau disebut dispersi.
Ada berbagai spektrum warna dalam cahaya Matahari yang menyebabkan adanya warna-warna pelangi, baik secara jelas maupun pudar.
Baca juga: Mengenal Iklim di Indonesia, Jenis-jenisnya, dan Fenomena Alam yang Mempengaruhi Perubahan Iklim
Proses Terbentuknya Pelangi
Melansir dari National Geographic, pelangi terbentuk ketika terjadi pembiasan cahaya di langit oleh tetes air di atmosfer.
Matahari atau sumber cahaya lainnya biasanya berada di belakang seseorang yang melihat pelangi.
Gelombang cahaya yang dibiaskan seolah tampak membusur, sedangkan gelombang yang dipantulkan seolah tampak memantul kembali dari permukaan gelombang cahaya lainnya.
Pelangi terjadi ketika cahaya yang memasuki tetesan air kemudian dibiaskan.