Pelangi terbentuk oleh cahaya yang melewati tetesan air hujan, bukan dipantulkan oleh cahaya Matahari.
2. Pelangi ganda (Secondary Rainbow)
Fenomena pelangi ganda biasanya muncul di atas pelangi primer atau binar rainbow.
Pelangi ganda disebabkan oleh cahaya yang dipantulkan dua kali di dalam rintik hujan.
Sebagai hasil refleksi kedua ini menghasilkan spektrum pelangi sekunder dengan posisi warna terbalik, yaitu merah ada di bagian dalam lengkungan, sedangkan ungu di luar lengkungan.
3. Pelangi Tersier
Pelangi tersier dapat dilihat oleh orang yang menghadap ke arah sinar Matahari.
Jenis pelangi ini adalah hasil pemantulan cahaya ketiga.
Spektrum pelangi tersier sama dengan pelangi primer.
Meski pelangi tersier dapat dilihat, namun sangat sulit diketahui posisinya karena titik antisolar pelangi tersier adalah Matahari.
Selain itu, letak pelangi tersier jauh dari pelangi primer atau sekunder.
Semakin tinggi tingkatan pelangi, maka semakin luas pelangi tersebut dan sulit untuk dilihat dari permukaan tanah.
4. Pelangi kembar
Pelangi kembar adalah dua pelangi berbeda yang dihasilkan dari satu titik akhir.
Jenis pelangi ini adalah hasil cahaya yang mengenai massa udara dengan ukuran dan bentuk tetesan air yang berbeda.
Biasanya terbentuk oleh awan hujan dan tetes air hujan dengan ukuran yang berbeda.
5. Pelangi Merah
Pelangi merah juga disebut pelangi monokrom.
Biasanya, pelangi merah muncul saat matahari terbit atau terbenam.
Pada waktu tersebut, sinar matahari bergerak lebih jauh di atmosfer, dan panjang gelombang yang lebih pendek (biru dan ungu) telah tersebar.
Pelangi ini hanya memiliki warna merah panjang yang berasal dari gelombang cahaya Matahari.
6. Busur bulan (Moonbow/Lunar Rainbow)
Moonbow adalah pelangi yang dihasilkan oleh cahaya yang dipantulkan oleh Bulan.
Sebenarnya, Bulan memang tidak memancarkan cahaya.
Bulan memantulkan sinar matahari serta beberapa cahaya bintang.
Moonbow atau Lunar rainbow terlihat lebih redup daripada pelangi karena cahaya Bulan jauh lebih redup daripada sinar matahari, .
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Pelangi