Lalu, dipantulkan oleh tetesan air selanjutnya.
Saat cahaya yang dipantulkan ini meninggalkan tetesan pertama, maka akan dibiaskan lagi pada berbagai sudut.
Pembiasan dan pembelokkan cahaya yang berulang kali ini menyebabkan munculnya warna-warna pelangi.
Jumlah jari-jari pelangi ditentukan oleh indeks bias tetesan air yaitu ukuran seberapa banyak sinar cahaya dibiaskan (dibelokkan) saat melewati dari satu medium ke medium lainnya (misalnya dari udara ke air).
Tetesan dengan indeks bias tinggi akan membantu menghasilkan pelangi dengan radius yang lebih kecil.
Air asin seperti air laut memiliki indeks bias yang lebih tinggi daripada air tawar.
Sehingga pelangi yang terbentuk oleh percikan air laut akan lebih kecil daripada pelangi yang terbentuk oleh hujan.
Tidak semua orang di tempat yang berbeda dapat melihat pelangi yang sama.
Posisi seseorang ketika melihat pelangi disebut antisolar.
Setiap orang memiliki titik antisolar yang berbeda, sehingga mereka memiliki cakrawala yang berbeda.
Baca juga: Mengenal Awan sebagai Pemantau Cuaca, Proses Terbentuknya Awan, dan Jenis-jenis Awan
Jenis-jenis Pelangi
Melansir dari National Geographic, berikut ini beberapa jenis Pelangi:
1. Pelangi Primer (Binar Rainbow)
Pelangi Primer terbentuk di atmosfer ketika Matahari sedang bersinar.
Cahaya Matahari yang muncul saat hujan atau gerimis turun kemudian mengalami pembiasan.