1. Celcius
Sebagian besar negara di dunia menggunakan skala Celcius untuk mengukur suhu.
Dua versi skala Celsius diciptakan pada awal abad ke-18.
Skala pertama diciptakan oleh ilmuwan Swedia Anders Celsius, dan skala kedua oleh Jean Pierre Cristin dari Prancis.
Skala Celcius didasarkan pada pembagian 100 derajat antara titik beku dan titik didih air.
Dalam skala Celsius, air membeku pada 0 derajat Celcius dan mendidih pada 100 derajat C.
Perbandingan cara mendidih dan membekukan titik pada Celcius dan Fahrenheit, yaitu setiap derajat Fahrenheit adalah 1,8 kali ukuran derajat Celcius.
Seperti Fahrenheit, Celsius termasuk suhu negatif.
Nol mutlak dalam skala Celcius jatuh pada -273,15 derajat C.
2. Fahrenheit
Skala suhu Fahrenheit adalah skala pengukuran suhu yang digunakan di Amerika Serikat dan beberapa bagian Karibia.
Skala Fahrenheit diciptakan oleh ilmuwan Jerman Daniel Gabriel Fahrenheit pada awal abad ke-18, dan mengadaptasi standar pengukurannya dari skala sebelumnya yang dibuat oleh Ole Roemer.
Air membeku pada 32 derajat Fahrenheit, dan mendidih pada 212 derajat F.
Skala suhu Fahrenheit mencakup suhu negatif, di bawah 0 derajat F.
Suhu terdingin yang mungkin, nol mutlak, adalah -459,67 derajat F.
3. Reamur
Skala suhu Réaumur dibuat pada tahun 1730 oleh naturalis Prancis René-Antoine Ferchault de Réaumur (1683–1757).
Ia menetapkan nol pada titik beku air dan tanda 80° pada titik didih air pada tekanan atmosfer normal.
Penggunaan skala Réaumur pernah tersebar luas, namun pada akhir abad ke-19 telah digantikan oleh sistem lain.
4. Kelvin
Skala Kelvin diadaptasi dari skala Celsius pada abad ke-19 oleh ilmuwan Inggris William Thompson, kemudian Lord Kelvin.
Kelvin dirancang untuk mengatur titik nol skala suhu pada nol mutlak.
Sehingga, nol mutlak terletak pada 0 K – Kelvin tidak menggunakan derajat dalam notasinya.
Seseorang dapat mengubah skala dari Celcius ke Kelvin dengan menambahkan 273,15 ke suhu Celcius.
Air membeku pada 273,15 K, dan mendidih pada 373,15 K.
Skala Kelvin banyak digunakan dalam persamaan dan perhitungan ilmiah, karena hubungannya dengan nilai mutlak.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Suhu