TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini cara para ahli mengelompokkan klasifikasi makhluk hidup.
Diketahui, awalnya para ahli menggunakan dua skema dalam pengelompokan mahkluk hidup, yakni klasifikasi buatan dan alami.
Kedua klasifikasi ini menggunakan ciri-ciri yang menonjol sebagai dasar klasifikasi, tapi cara penetapannya berbeda.
Klasifikasi buatan dilakukan dengan cara memilih dengan bebas ciri-ciri pemersatu terlebih dahulu.
Baru kemudian mengelompokkan organisme yang sesuai dan memiliki kelebihan mudah untuk dikembangkan dan tidak mudah berubah.
Sementara kelemahannya adalah pengelompokannya tidak menunjukkan hubungan evolusioner.
Baca juga: Cara Melestarikan Keanekaragaman Hayati, Beserta Manfaatnya
Seperti halnya ketika melakukan pengelompokan dengan ciri pemersatu ada tidaknya sirip, maka paus akan dikelompokkan dengan ikan.
Kemudian, pada klasifikasi alami pengelompokan organisme dilakukan berdasarkan kemiripan terlebih dahulu dan baru kemudian mengidentifikasi ciri-ciri yang dimiliki satu sama lain.
Contohnya seperti pengelompokan gorila, orang utan, dan simpanse yang sebelumnya digolongkan pada famili pongidae tetapi sekarang digolongkan ke dalam famili hominidae.
Dalam perkembangan klasifikasi makhluk hidup ini muncul klasifikasi filogenetik yang digunakan untuk mengelompokkan organisme berdasarkan pada hubungan kekerabatan yang ditunjukkan pada materi genetis suatu organisme.
Organisme yang memiliki tingkat persamaan yang lebih tinggi dalam urutan DNA atau asam nukleatnya dinilai memiliki hubungan yang lebih dekat.
Dikutip dari Buku IPA kelas 10 SMA, inilah pengelompokan makhluk hidup dan peranannya.
Kelompok dan Peranan Makhluk Hidup
- Monera