TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - UI komitmen tak ada mahasiswa sarjana dan vokasi reguler tak bisa kuliah lantaran masalah keuangan.
Universitas Indonesia tetap fokus dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia.
Sebab itu, UI memastikan bahwa tidak ada mahasiswa program sarjana dan vokasi reguler yang tidak dapat mengikuti pendidikan karena alasan finansial.
Baca juga: Perluas Kolaborasi, Universitas Indonesia Intensifkan Kerjasama dengan UC Berkeley
Hal itu merespon terkait pemberitaan tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Dalam siaran persnya Kepala Biro Humas dan KIP UI Dra Amelita Lusia menyebtukan bahwa komitmen Universitas Indonesia selama ini adalah tidak ada mahasiswa program sarjana dan vokasi reguler yang tidak dapat mengikuti pendidikan karena alasan finansial.
Selama ini UI menerapkan BOP Berkeadilan yang terdiri dari 11 kelas UKT.
Baca juga: Hadiri Wisuda Universitas Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Optimalkan Bonus Demografi Indonesia
Penetapan Kelas UKT tersebut dilakukan berdasarkan berbagai variabel sosio-ekonomi dari penanggung biaya studi mahasiswa.
"Hal itu yang kami kedepankan dalam mekanisme penetapan tarif kuliah," tulisnya.
Sementara variabel-variabel yang digunakan tersebut dibangun berdasarkan pengalaman panjang UI sebelumnya dalam menerapkan BOP Berkeadilan dan BOP Pilihan.
Data tentang kondisi sosio-ekonomi mahasiswa itu diperoleh dari mahasiswa sendiri.
Ketika dirasakan perlu, maka dilakukan verifikasi ke lapangan terhadap data yang disampaikan mahasiswa.
"Bila dirasakan adanya ketidaksesuaian atas Kelas UKT yang ditetapkan, tersedia - dan telah diterapkan - mekanisme untuk peninjauan kembali," ujarnya.
Baca juga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Raih Akreditasi AACSB
Meski demikian Mahasiswa yang bersangkutan dapat menyampaikan perubahan atas data yang telah disampaikan dan/atau menyampaikan data baru untuk menjadi bahan pertimbangan.
Sistem yang diterapkan ini didesain sedemikian rupa, sehingga UKT yang diberlakukan kepada setiap mahasiswa lebih sesuai dengan kemampuan sosio-ekonomi penanggung biaya pendidikannya.
Semua permintaan peninjauan kembali Kelas UKT diproses dengan sebaik mungkin.
"Tentu saja, waktu untuk memproses bergiliran, tidak mungkin semua permohonan diproses pada hari pertama. Kami menyayangkan adanya pemberitaan yang menimbulkan keresahan dan persepsi yang salah, padahal proses reverifikasi sedang berlangsung," ujarnya.
Selain menerapkan BOP Berkeadilan, UI menjalankan beberapa upaya lain untuk mengatasi berbagai kendala finansial yang ada.
Antara lain dengan memberikan pilihan untuk menyicil UKT, mencarikan beasiswa, dan menyelenggarakan program magang/kerja paruh waktu di lingkungan kampus yang memberi uang saku kepada mahasiswa yang mengikutinya.