TRIBUNNEWS.COM - KPU melakukan apel siaga gerakan mencoklit serentak (GCS) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, Sabtu (18/7/2020).
KPU mencoklit adalah gerakan mencocokkan data teliti bekerja.
Apel siaga mencoklit juga diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan pencocokan dan penelitian merupakan tahapan penting, karena satu suara dari seorang pemilih sangat berarti.
"Jadi pemilihannya harus semua faktor dan aspek dipersiapkan dengan baik, tapi kalau data pemilihnya tidak ada, maka pemilu nya tidak ada," ujar Arief saat mengisi apel di Kabupaten Bandung, Sabtu (18/7/2020).
Baca: KPU Diminta Atur Mekanisme Pemilih Berstatus Pasien Corona Tetap Bisa Mencoblos
Pentingnya KPU adalah menyediakan data pemilih dengan baik.
Arief meminta BPK BPS dan BPDP saya mohon menjalankan tugasnya dengan baik.
"Pahami regulasi nya jangan sampai data dibuat asal-asalan. suara dari satu orang pemilih itu sangat berarti. jadi harus dilakukan dengan baik," ujarnya.
Pilkada 2020 dikatakannya merupakan sejarah baru dalam pemilihan karena akan diselenggarakan di tengah pandemi.
Koordinasi dilakukan dengan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, BNPB.
Tahapan pencocokan dan penelitian dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau dulu tidak perlu dengan perlengkapan macam-macam, sekarang sekurang-kurangnya pake masker, tapi dalam kondisi tertentu juga memakai face Shield ditambah baju hazmat, saring tangan dan lainnya," lanjutnya.
Pilkada 2020 diharapkan akan menjadi pondasi pemilihan berikutnya, karena tidak pernah tau kapan wabah/ bencana akan datang.
"Kalau kita siap, dan baik menyelenggarakan di 2020 maka akan jadi warisan berharga negri ini. suatu saat bada pemilihan ditengah pandemi lagi. kita sudah siap dan punya model yang baik di Masa yang akan depan," ujarnya.