News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2020

Jokowi Diminta Pandang Sama Semua Calon yang Maju Pilkada Serentak 2020 Termasuk Gibran 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, bertemu dengan Bakal Calon Wali Kota, Gibran Rakabuming Raka di Rumah Makan Pecel Solo, Jalan Prof Dr Supomo, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (4/3/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk memandang sama semua calon yang akan maju dalam perhelatan pilkada serentak 2020 mendatang.

Termasuk putra sulungnya yakni Gibran Rakabuming Raka. 

Diketahui, Gibran bersama Teguh Prakoso diusung oleh PDI Perjuangan dalam pemilihan wali kota Solo pada 9 Desember mendatang. 

"Pak Jokowi sebagai presiden dan kepala pemerintahan harus menunjukkan dirinya memandang sama atau semua warga negara yang mencalonkan diri sebagai calon bupati, walikota dan kepala daerah dipandang rata," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang Adib Miftahul, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (20/7/2020). 

Baca: Gibran Harus Pastikan Achmad Purnomo Tidak Maju Diusung Partai Lain

Menurutnya sikap tersebut penting ditunjukkan oleh Jokowi agar proses kesetaraan dalam berdemokrasi benar-benar terwujud dan ada. 

Sejalan dengan sikap itu, otomatis Gibran juga harus bersiap untuk maju menyiapkan diri sebagai seorang biasa atau tanpa embel-embel anak presiden serta berbagai fasilitasnya. 

"Gibran harus maju sebagai seorang yang biasa, karena bagaimana pun Gibran ini kan mendapat fasilitas anak presiden. Nah ini juga yang harus dijelaskan secara baik kepada publik," kata Adib. 

"Agar pemilu itu nanti tidak ada kritikan karena Gibran merupakan anak presiden yang berkompetisi di pilkada tapi seolah mendapat karpet merah. Nah ini jangan sampai terjadi, fasilitas keamanan dan sebagainya harus didudukkan secara benar agar proses demokrasi bisa berlangsung dengan fair dan jujur," imbuhnya. 

Akan tetapi, Adib mengaku pesimis hal tersebut akan terwujud. Apalagi melihat undangan Jokowi kepada Achmad Purnomo ke Istana Negara, setelah PDIP mengumumkan dukungannya kepada Gibran. 

"Tapi ya memang saya melihat agak pesimis (itu terwujud, - Red). Karena kita yang tadinya berharap proses pencalonan Gibran itu berjalan natural tapi ternyata kuncinya ketika Purnomo dipanggil ke Istana. Itu yang membuat 'oh ternyata memang dorongan dari bapaknya sendiri juga kental', gitu," tandasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini