News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2020

Gibran Maju Pilwalkot Solo 2020 Bersama Teguh Prakosa, Ini Tanggapan Berbagai Pengamat

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran dan Teguh - Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa mendapat rekomendasi PDIP maju dalam Pilwalkot Solo 2020, sejumlah pengamat sampaikan tanggapan mereka.

Serta Partai Solidaritas Indonesia atau PSI dengan mendapatkan hanya satu kursi saja.

"Sangat potensial melawan kotak kosong karena hampir semua parpol merapat, paling hanya menyisakan PKS," terang Adi, Senin (20/7/2020) diberitakan Tribunnews.com.

Tak sampai di situ, menurut Adi untuk melawan Gibran PKS membutuhkan koalisi dengan parpol lain.

Karena Gibran dianggap memiliki kekuatan penuh dalam Pilwalkot Solo 2020 mendatang.

Diketahui, Gibran merupakan anak dari Jokowi dan diusung oleh PDIP yang notabenenya memiliki basis kuat di Solo.

Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) memberikan sambutan didampingi politisi Teguh Prakosa (kanan) dan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (tengah), dalam acara pengumuman rekomendasi pasangan calon yang diusung PDI-P pada Pilkada Serentak 2020, oleh DPD PDI-P Jateng, Jumat (17/7/2020). Pasangan Gibran-Teguh direkomendasikan oleh DPP PDI-P untuk terjun dalam ajang Pilkada Solo. TRIBUNNEWS/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran (TRIBUN/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran)

Dianggap Lakukan Politik Dinasti

Sementara itu, ada pengamat menilai terkait Gibran maju dalam Pilkada merupakan politik dinasti Jokowi.

Hal tersebut disampaikan oleh Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.

Dilansir Tribunnews.com, Pangi menerangkan seperti ada fenomera baru dalam varian politik dinasti di Indonesia.

Sebagaimana diketahui Gibran maju sebagai calon kepala daerah ketika Jokowi masih aktif menjabat.

"Ini adalah fenomena baru dalam varian politik dinasti di Indonesia," jelas Pangi.

"Di mana untuk pertama kalinya keluarga presiden yang masih menjabat ikut serta dalam perhelatan kontestasi elektoral pilkada serentak 2020," tambahnya.

Menurut Pangi, pihak keluarga presiden harus tetap menjaga jarak dari politik praktis.

Karena Jokowi masih menjadi presiden aktif hingga 2024 mendatang.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini