TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah PDI Perjuangan yang sudah mengumumkan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sebanyak dua tahap dinilai sejumlah pengamat sebagai bentuk keseriusan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu.
Keseriusan itu bahkan dianggap sebagai modal PDIP untuk memenangkan Pilkada Serentak 2020.
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, cara PDIP yang mengumumkan calkadanya lewat telekonferensi merupakan manuver untuk menjaga semangat para kader dan jajarannya agar fokus terhadap Pilkada yang akan datang.
"PDIP sebagai partai besar sekaligus partai pemenang pemilu nasional dua kali berturut-turut tentu akan menjaga reputasinya. Di antaranya adalah keseriusan dalam memenangkan Pilkada Serentak," kata Karyono saat dihubungi, Senin (10/8/2020).
Baca: Sekjen PDIP: Webinar Keempat TMP Bangun Kesadaran Publik Urgensi Pilkada di Tengah Pandemi
Karyono menilai PDIP tentunya menargetkan kemenangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Karena itu, kemenangan Pilkada Serentak 2020 sebagai pintu masuk yang saling berkorelasi dengan kontestasi politik nasional.
"Infrastruktur dan instrumen politik yang dimiliki PDIP saat ini bisa menjadi modal untuk bertarung di Pilkada Serentak 2020," kata Karyono.
Dihubungi terpisah, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin memandang inovasi PDIP dengan transparansi dan penggunaan teknologi di tengah pandemi Covid-19 sebagai upaya untuk mengungguli partai politik lainnya.
Ujang meminta partai politik lainnya untuk mewaspadai langkah PDIP itu agar tidak ketinggalan.
"PDIP sebagai partai pemenang Pemilu tentu tak ingin kecolongan dan kalah dalam Pilkada. Mereka akan mati-matian untuk menang di Pilkada Serentak 2020. Karena bagaimanapun menang di Pilkada itu merupakan investasi untuk Pemilu 2024. Sepertinya mereka sangat serius," kata Ujang.
Ujang juga mengharapkan PDIP terus memperjuangkan aspirasi rakyat. Sebab, hal itu merupakan komitmen PDIP yang menyatakan diri sebagai partai wong cilik.
"Tantangannya harus meyakinkan rakyat. Bahwa PDIP masih merupakan partai wong cilik. Partai yang peduli pada rakyat," jelas Ujang.
Seperti diketahui, PDIP telah mengumumkan calon kepala daerah dan wakil kepala daerahnya sebanyak dua tahap.
Baca: Hasto: Pilkada Serentak 2020 Akan Gerakkan Perekonomian Daerah
Proses pengumuman tahap pertama dilakukan langsung sebelum penerapan PSBB pada Februari 2020, yang dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Tahap pertama sebanyak 49 cakada yang diumumkan di antaranya Pilkada Samosir Rapidin Simbolon-Juang Sinaga, Pilkada Serang Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa, Pilkada Bantul Abdul Halim Muslih dan Joko B Purnomo dan Pilkada Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Lalu tahap kedua diselenggarakan secara virtual di tengah pandemi Covid-19 pada Juli 2020.
PDIP memberikan rekomendasi kepada 45 cakada di antaranya Pilkada Solo Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, Pilkada Pematangsiantar Asner Silalahi-Susanti Dewayani, Pilkada Kota Depok: Pradi Supriatna-Afifa Alia, Pilkada Kota Makassar Syamsul Rizal-Fadli Ananda, dan Pilkada Boven Digoel Martinus Wagi-Isak Bangri.
Pada Selasa (11/8/2020) hari ini, PDIP kembali akan mengumumkan calon kepala daerah tahap ketiga.