Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duet pasangan bakal calon gubernur Sulawesi Tengah dan wakil gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid dan Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu dipastikan gagal maju di pilkada Sulteng, lantaran tidak memenuhi persyaratan partai politik.
Keduanya mengumumkan pembatalan maju di pilkada Sulteng melalui video pada Jumat (4/9/2020).
Anwar mengatakan, keduanya hanya mengumpulkan 7 dari 9 kursi, sementara persyaratan adalah 20 persen dari kursi parlemen.
Karena kondisi itu, Anwar-Pasha tidak bisa mendaftar ke KPU Daerah pada 4 hingga 6 September 2020.
"Saya mewakili Pak Sigit, relawan, pejuang, dan simpatisan yang ada di Sulawesi Tengah menyampaikan sampai dengan detik ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan dukungan partai politik sesuai dengan persyaratan 20 persen, tapi sampai detik ini kami hanya dapat mengumpulkan 7 kursi dari 9 kursi yang dipersyaratkan," ujar Anwar dikutip Tribunnews.com dari video di akun Instagram milik Pasha Ungu pashaungu_vm, Minggu (6/9/2020).
"Melihat perkembangan yang ada kami ingin menyampaikan rasa-rasanya sudah tidak ada lagi partai politik yang dapat mencukupkan persyaratan 20 persen tersebut," tambahnya.
Keduanya pun menyampaikan permohonan maaf pada seluruh relawan dan pendukung.
"Oleh karena itu, saya dan Pak Sigit menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh relawan, pejuang atas tidak tercukupinya syarat 20 persen itu, sehingga kita tidak bisa mendaftarkan diri ke KPU Daerah Sulawesi Tengah Sulteng sebagai calon gubernur dan Calon wakil gubernur," lanjut Anwar.
Pasangan yang hanya mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat dan PAN itu meminta relawan dan pendukung untuk berbesar hati atas gagalnya mereka maju di pertarungan kepala daerah.
Baca: Parpol Pendukung Berbelok, Pasha Ungu Terancam Gagal Maju Jadi Cawagub Sulteng
"Ini bukan akhir perjalanan. Insyaallah kita tetap bersatu padu sehingga di masa yang akan datang cita-cita itu akan kita capai. Kepada masyarakat Sulteng kami mengucapkan selamat mengikuti Pilkada tahun 2020 untuk gubernur dan wakil gubernur," ungkap dia.
Terima Kasih kepada Relawan dan Semua Pendukung
Keduanya pun tak lupa menyampaikan ungkapan terima kasih kepada keluarga, sahabat, dan relawan serta pendukung atas memperjuangkan keduanya selama ini di masyarakat.
"Yang kedua kami menyampaikan kepada seluruh kader Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, yang telah memberikan dukungan di lapangan bahwa elektabilitas AS (Anwar-Sigit) begitu baik di tengah-tengah masyarakat."
"Terima kasih seluruh pihak yang bersimpati penuh ini terhadap AS. Kami merasakan penuh, kadang kami merasakan beban perasaan mental bagi pejuang, bahwa semua ini di samping usaha keras tapi perjuangan ini ada akhirnya."
"Dan kami sampai berada di titik untuk meningkatkan elektabilis tanpa bisa mendaftarkan diri ke KPUD. Kami berharap, simpatisan, pendukung, untuk tetap solid untuk menahan diri pendukung kita di lapangan," jelas Anwar.
Baca: Cerita Giring Ganesha Bertemu Pasha Ungu yang Bakal Maju Cawagub Sulteng, Sebut Tamu Istimewa
Klaim Kantongi Hasil Survei Tertinggi
Dalam video berdurasi empat menit itu Anwar mengklaim meski gagal maju, dari hasil sejumlah survei menempatkan mereka menjadi calon pasangan teratas di Pilkada Sulteng.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh relawan, pendukung, simpatisan dan pejuang yang selama ini telah berusaha keras berjuang bersama-sam dilapangan untuk meningkatkan elektabilitas pasangan Anwar-Sigit. Dan Alhamdulillah atas kerja sama itu dengan rilisnya lembaga survei pasangan berada di nomor satu, itu tentu berkat kerja sama keras yang kita lakukan bersama-sama selama ini," tutur Anwar.