TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terlibat dalam Pilkada Serentak 2020 dengan mendukung ratusan pasangan di seluruh Indonesia.
Pada Minggu 6 September kemarin, proses pendaftaran calon resmi ditutup.
“Kami mendukung tanpa mahar sama sekali, ke semua pasangan calon yang kami dukung,” kata Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka dalam keterangan tertulis, Selasa (8/9/2020).
Menurut Isyana, mahar adalah salah satu sumber masalah dalam politik Indonesia pasca-reformasi.
Mahar memicu biaya tinggi dalam politik.
Pada gilirannya, lanjut Isyana, biaya tinggi ini amat potensial menyeret pada praktik korupsi.
Baca: Ini Alasan PSI Beri Dukungan ke Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya
“Alih-alih mahar, kami mendukung karena ada kesamaan nilai-nilai dengan pasangan calon. Kami juga memeriksa rekam jejak seluruh calon. Kita harus memastikan kandidat terpilih adalah yang terbaik, mereka yang mau bekerja keras untuk membantu rakyat,” kata Isyana.
Ia menegaskan PSI sebagai partai baru, ini menjadi pengalaman pilkada pertama PSI setelah Pemilu 2019.
"PSI banyak belajar dari proses dukung-mendukung ini, mendengar banyak masukan dan sangat berhati-hati untuk berdiri di antara pragmatisme politik dan kepentingan rakyat banyak," katanya.
Secara keseluruhan, PSI mendukung 143 pasangan. Dengan rincian 6 provinsi dan 137 kabupaten/kota.