News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2020

KPU Diminta Koordinasi dengan TNI-Polri Cegah Pelanggaran Protokol Kesehatan Saat Kampanye Pilkada

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus meminta penyelenggara Pemilu (KPU, Bawaslu dan DKPP) berkoordinasi dengan seluruh stakeholder mengantisipasi lebih banyaknya pelanggaran protokol kesehatan saat kampanye pilkada.

Diketahui, pada 10 hari pertama tahapan kampanye, Bawaslu menemukan 237 dugaan pelanggaran protokol kesehatan di 59 kabupaten/kota.

Menurut Guspardi, kunci penyelenggaran tahapan pilkada di tengah pandemi Covid-19 adalah penegakan protokol kesehatan, yaitu 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Baca: Bawaslu Sebut Masker Jadi Bahan Kampanye yang Paling Banyak Digunakan Peserta Pilkada 2020

"Yang paling penting itu adalah sinkronisasi, koordinasi penyelenggara pemilu dengan gugus tugas bersama TNI-Polri ditambah lagi dengan partai politik, dan paslon harus saling seiring berjalan dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Guspardi kepada Tribunnews, Rabu (7/10/2020).

"Itu kunci dari pada bagaimana pilkada ini tidak membentuk klaster baru penyebaran covid-19," imbuhnya.

Politikus PAN itu menilai, sejauh ini aturan yang ada tegas dalam penegakan protokol kesehatan.

Baca: Maruf Amin: Sepekan Kampanye Pilkada, 600 ASN Dilaporkan Terkait Pelanggaran Netralitas

Adapun peraturan tersebut adalah PKPU Nomor 13 tahun 2020, Maklumat Kapolri, Surat Mendagri kepada para Kepala Daerah, dan UU Kekarantinaan Kesehatan.

Sehingga menurutnya saat ini Perppu belum dibutuhkan.

"Siapa pun dimanapun,nkapan pun harus dilakukan tindakan tegas," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, tahapan kampanye Pilkada 2020 sudah berjalan 10 hari, terhitung sejak 26 September - 6 Oktober 2020.

Terhadap kegiatan di rentang waktu tersebut, data pengawasan Bawaslu mendapati kampanye tatap muka paling diminati para peserta Pilkada.

Baca: KASN Beberkan 5 Bentuk Pelanggaran Netralitas ASN dalam Pilkada, Terbanyak Kampanye di Medsos

Di sisi lain, Bawaslu juga masih menemukan banyak pelanggaran protokol kesehatan dalam kegiatan tersebut.

"Kampanye tatap muka dengan pertemuan terbatas masih menjadi metode yang paling diminati," ungkap Anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar kepada wartawan, Selasa (6/10/2020).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini