News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2020

Mendagri Berbagi Cerita Harap-harap Cemas Penyelenggaraan Pilkada

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berbagi cerita soal dinamika penyelenggaraan Pilkada Serentak pada talkshow Rosi yang diselenggarakan Kompas TV pada Kamis (10/12/20).

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berbagi cerita soal dinamika penyelenggaraan Pilkada Serentak pada talkshow Rosi yang diselenggarakan Kompas TV pada Kamis (10/12/20).

Mendagri mengatakan pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 pada masa pandemi Covid-19 telah mengubah mindset soal Pilkada dan Protokol Kesehatan, sehingga keduanya tak dapat dipisahkan.

Merubah mindset menurutnya menjadi hal penting, namun bukan hal yang mudah dilakukan karena sebagian besar masyarakat menganggap protokol kesehatan hanya mengawal agenda administrasi pemerintah.

Baca juga: UPDATE Real Count Hasil Pilkada Jateng 2020 Data KPU, Jumat Pukul 07.00 WIB: Solo, Kendal, Semarang

“Kalau saya tidak (berpikir seperti itu), saat itu sudah menjelaskan kepada semua stakeholder, kita balik Pilkada ini menjadi momentum untuk agar daerah itu bergerak untuk menyelesaikan dan menekan angka Covid-19,” kata Mendagri Tito.

"Selama ini mindset sebelumnya bahwa protokol Covid-19 hanya mengawal agenda administrasi pemerintahan, agenda politik Pilkada, jadi seolah-olah ini hanya mengawal saja supaya tidak terjadi penularan," lanjutnya

Dengan penggunaan desentralisasi yang menghendaki distribusi kewenangan, dibutuhkan kerja sama antar pemerintah pusat dan daerah dalam bersama melawan Covid-19 dan dampaknya, salah satunya melalui momentum Pilkada.

Baca juga: Pimpinan DPR Minta Pelanggaran Pilkada Dapat Diproses Sesuai Aturan

Menurutnya jika hanya pusat yang berupaya menangani pandemi itu tidak akan mudah dilakukan, sehingga ia melihat peluang penyelenggaraan Pilkada mendorong para kepala daerah turut menekan angka penularan covid-19.

“Kalau pemerintah pusat saja bekerja menangani Covid-19 ibarat mesin kendaraan itu 50 persen gas baru, kalau 548 daerah lainnya tenang-tenang saja atau separuh tenang maka gasnya tidak full untuk menekan Covid-19, sehingga kita melihat Pilkada menjadi momentum yang sangat penting sekali untuk mendesak mendorong daerah untuk all out menangani Covid-19,” ujarnya.

Mendagri menilai, dengan menjadikan penanganan Covid-19 sebagai tema besar kontestasi politik di tingkat daerah, maka masyarakat akan menilai gagasan calon kepala daerah dalam menangani berbagai persoalan Covid-19.

Baca juga: Pesan Rahayu Saraswati kepada Pilar Saga yang Unggul di Pilkada Tangsel: Buktikan Anda Berbeda

Kepala daerah yang terpilih menurutnya harus bisa segera siap untuk mengatasi tantangan kesehatan dan pemulihan ekonomi yang tengah terpukul akibat pandemi.

“Karena kalau mereka nanti terpilih yang saat ini dilantik bulan Februari, ada yang dilantik bulan Juni, real masalah yang mereka hadapi ini pandemi Covid-19 dan sosial ekonomi,” papar Mendagri Tito.

Salah satu yang dinilainya efektif adalah pemanfaatan media kampanye politik yang dilakukan Pasangan Calon dan Tim suksesnya.

Misalnya saja dengan pemanfaatan masker serta alat proteksi diri lainnya dari penularan Covid-19 seperti hand sanitizer, pembagian sabun, dan kampanye dengan protokol kesehatan lainnya.

"Jadi jangan dulu terlalu banyak mimpi berbicara masalah yang normatif, yang real saja itu," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini