News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Sekjen PBB: Kami Dituduh Pengkhianat Padahal Belum Pernah Deklarasikan Dukung Prabowo

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kader PBB di Jawa Timur deklarasi dukung Jokowi-Amin.

Banjir dukungan

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengaku dukungan mengalir deras dari masyarakat atau kelompok usai partainya mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin untuk Pilpres 2019.

Yusril menepis anggapan, PBB ditinggalkan masyarakat usai memberikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin untuk Pilpres 2019.

"(Usai deklarasi) dukungan ke PBB deras ya, seperti hari ini contohnya Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (ASPATAKI) secara spontan memberikan dukungan kepada PBB di Pemilu 2019," kata Yusril di acara Silaturahmi Nasional keluarga besar DPP ASPATAKI di Ballroom Hotel Santika, Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Rabu (30/1/2019).

Yusri menjelaskan PBB merupakan partai islam yang rasional. Partainya membela semua orang dari berbagai kalangan.

Partainya juga, kata Yusril, tidak takut kehilangan suara akibat mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin untuk Pilpres 2019. Pasalnya, PBB itu mempunyai pendukung cukup banyak.

Terlebih dari catatannya, lanjut Yusril, hanya ada 80 caleg dari sekitar 15.000 caleg se-Indonesia yang tidak sejalan dengan partai untuk pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin untuk Pilpres 2019.

"Jadi tidak seperti dianggap kebanyakan orang, suara PBB akan hilang dan lainnya. Mungkin dari kelompok-kelompok tertentu yang kiblatnya ke Habib Rizieq iya, tapi kan alahkan banyaknya warga Indonesia ini," ucapnya.

"Jangankan orang non musilim, orang muslim juga tidak semua berkiblat ke Habib Rizieq. Di Jawa Tengah Jawa Timur lebih banyak ikut kiayi NU," tandasnya.

Namun, Yusril Ihza Mahendra memaklumi ada calegnya yang sudah lebih dulu mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

"Tidak apa-apa. Kewenangan memutuskan dukungan paslon capres itu adalah kewenangan DPP PBB, bukan kewenangan para caleg. Siapa yang menjadi caleg itu juga diputuskan oleh PBB sebagai organisasi sesuai tingkatannya," Yusril.

"DPR RI diputuskan oleh DPP, DPRD Provinsi diputuskan DPW dan DPRD Kabupaten dan Kota diputuskan oleh DPC PBB. Jadi tidak ada caleg PBB Poros Makkah atau Poros Madinah, juga tidak ada caleg Pass Lantang, karena bukan mereka yang memutuskan seseorang itu menjadi caleg," katanya lagi.

Yusril menegaskan kembali, jumlah caleg PBB di DPR RI ada 497 orang. Sedangkan caleg PBB di seluruh privinsi dan kabupaten/kota ada sekitar 14.500 orang. Jadi, lanjutnya, caleg PBB seluruh tanah air ada sekitar 15.000 orang.

Dari 80 orang caleg yang kemarin menyebut diri mereka sebagai “caleg Poros Mekkah” yang mendukung Prabowo-Sandi itu, adalah terdiri atas caleg DPR RI, Caleg Provinsi dan juga Caleg Kabupaten Kota dari berbagai daerah. DPP PBB mengetahui persis jumlah para caleg itu dan mempunyai data lengkap tentang mereka," urainya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini