Keempat, Pangi Syarwi Chaniago menilai candidat capres-cawapres justru terjebak dalam ilusi merasa menang.
Pangi menilai efek psikologis hadirnya massa yang besar di sisi lain juga punya sisi negatif baik terhadap kandidat maupun pendukungnya.
“Mereka merasa dapat dukungan yag besar dan luas dari masyarakat sehingga “perasaan” rasa-rasa akan memenangkan kompetisi semakin memuncak,” kata Pangi Syarwi Chaniago.
Padahal, lanjut Pangi Syarwi Chaniago, massa yang hadir jika kita bandingkan dengan jumlah persantase pemilih sangat lah sedikit dan belum seberapa dibandingkan yang hadir kampanye terbuka.
“Belum lagi, massa yang hadir dalam kampanye terbuka, orangnya “itu itu aja”, kampanye terbuka paslon 01 mereka hadir, begitu kampanye 02 mereka juga hadir, dari massa yang sama, yang penting mereka happy bisa menikmati hiburan dan syukur syukur dapat uang transportasi,” kata Pangi.
Harus diakui, Pangi Syarwi Chaniago menilai kampanye terbuka sedikit berdampak apabila dipancarkan via serangan udara media sosial dan media arus Utama pasca-acara di lapangannya apabila tim pasukan udaranya jago mengelola konten dan narasi.
Oleh karena itu, lanjut Pangi Syarwi Chaniago, massa yang hadir dalam kampanye akbar bukanlah jaminan, bukanlah ukuran soal menang dan kalah.
"Namun memastikan mereka datang ke TPS jauh lebih penting dari pada sekedar berbangga diri dengan jumlah massa besar yang berkumpul di lapangan terbuka,” kata Pangi Syarwi Chaniago.
Kampanye Akbar Jokowi – Maruf Amin
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Jokowi – Maruf Amin telah menggelar kampanye akbar beberapa kali.
Terakhir, Jokowi menghadiri Pawai Karnaval Bersatu di Kota Tangerang, Banten, pada Minggu (7/4/2019).
Baca: Jadwal Debat Kelima Pilpres 2019 Jokowi-Maruf vs Prabowo-Sandi: Ini Tema, Moderator, dan Panelis
Massa hadir di kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten yang menjadi tempat kampanye digelar.
Warga pun ‘tumpah ruah’ di kawasan Pasar Lama, hingga sejumlah warga nekat naik ke atas pohon demi bias menyaksikan Jokowi tanpa adanya halangan.
Melihat gelagat pendukungnya, mantan Wali Kota Solo itu mengingatkannya.