TRIBUNNEWS.COM - Joko Widodo kembali terpilih menjadi presiden periode 2019-2024 didamping wakilnya, Maruf Amin.
Terkait menteri yang akan mengisi kabinetnya, Jokowi memiliki kriteria tersendiri.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf menilai Jokowi tak akan kesulitan dalam memilih nama-nama yang akan membantunya nanti.
Jokowi-Maruf ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden oleh KPU melalui rapat pleno pada Minggu (30/6/2019) di Gedung KPU RI Jakarta.
"Menetapkan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 Nomor Urut 01, Sdr. Ir. H. Joko Widodo dan Sdr. Prof. Dr. (HC) KH. Maruf Amin dengan perolehan suara sebanyak 85.607.362 suara atau 55,50 persen dari total suara sah nasional, sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode Tahun 2019-2024," ujar Arief.
Keputusan tersebut, dikatakan Arief, berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Baca: Jokowi-Maruf jadi Presiden & Wapres, PKB Usulkan 20 Nama Calon Menteri, Golkar Ingin 4-5 Kursi
Baca: Kulik 10 Janji Jokowi jika Jadi Presiden Lagi, Kartu Pra-kerja hingga Dana Desa capai Rp 400 triliun
Beberapa waktu lalu, Jokowi sempat menjelaskan kriteria menteri yang diinginkannya.
Menurut Jokowi, ada dua aspek utama yang harus dimiliki jajaran di kabinetnya nanti.
Jokowi ingin seseorang yang mampu mengeksekusi program serta memiliki kemampuan manajerial yang baik.
"Saya sampaikan bolak-balik, mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting. Memiliki kemampuan manajerial yang baik, seperti mengelola sebuah ekonomi, baik ekonomi makro, kemampuan ekonomi daerah, maupun semuanya," kata Jokowi seusai menghadiri Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5/2019) dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya eksekutor yang baik, Jokowi juga ingin jajaran di kabinetnya mampu menanganai masalah dengan benar.
"Mampu mengelola dari sekian masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar," katanya.
Jokowi juga ingin menteri-menterinya memiliki integirtas dan kapabilitas yang baik.
Namun, ia kembali menegaskan, yang terpenting adalah dua hal di atas.