TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menyampaikan pidato terkait visinya bersama Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin dalam membangun Indonesia untuk lima tahun mendatang.
Di hadapan para pendukungnya, banyak hal yang ia sampaikan dalam acara 'Visi Indonesia' yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019) malam.
Ia pun membuka pidatonya melalui pernyataan bahwa seluruh masyarakat Indonesia harus menyadari lingkungan apa yang sedang dihuni saat ini.
Menurut Jokowi, saat ini semua orang tinggal dalam lingkungan yang sangat dinamis.
"Kita harus menyadari, kita harus sadar semuanya bahwa sekarang kita hidup dalam sebuah lingkungan global yang sangat dinamis," ujar Jokowi, dalam acara tersebut.
Jokowi menyebutkan sejumlah ciri-ciri fenomena global yang ia anggap telah dirasakan oleh seluruh masyarakat tanah air, mulai dari perubahan yang begitu cepat hingga terjadi di luar prediksi.
"Fenomena global yang ciri-cirinya kita ketahui, penuh perubahan, penuh kecepatan, penuh risiko, penuh kompleksitas, dan penuh kejutan, yang sering jauh dari kalkulasi kita, sering jauh dari hitungan kita," jelas Jokowi.
Melihat begitu cepat dan berisikonya fenomena global yang kini terjadi, ia menegaskan bahwa Indonesia harus bisa menemukan solusi yang tepat untuk bisa menjawab tantangan tersebut.
Hal itu bisa dilakukan melalui inovasi, dan itu akan diberlakukan tanpa terkecuali.
"Oleh sebab itu, kita harus mencari sebuah model baru, cara baru, nilai-nilai baru dalam mencari solusi dari setiap masalah, dengan inovasi-inovasi. Dan kita semuanya harus mau dan akan kita paksa untuk mau," kata Jokowi.
Menurutnya, inovasi tersebut bisa diwujudkan melalui penerapan cara baru dan meninggalkan metode lama.
Khususnya terkait pengelolaan lembaga maupun pemerintahan.
"Kita harus meninggalkan cara-cara lama, pola-pola lama, baik dalam mengelola organisasi, baik dalam mengelola lembaga, maupun dalam mengelola pemerintahan," papar Jokowi.
Jika organisasi dalam kelembagaan atau pemerintahan tersebut dinilai tidak efektif dan tidak efisien, maka tentunya itu akan diubah pada pemerintahan Jokowi periode selanjutnya.