Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) mengambil sikap tegas dengan memulangkan tujuh orang perangkat pertandingan dari ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Tujuh orang yang dipulangkan Pertina terdiri dari wasit dan dewan hakim yang bermasalah ketika memimpin pertandingan di cabang olahraga (cabor) tinju PON Papua 2021.
Ketua Umum Pertina, Komaruddin Simanjuntak memastikan pihaknya bersikap tegas demi menegakan aturan yang sudah berlaku.
Selain itu, Pertina tidak ingin pertandingan tinju dicederai oleh wasit dan dewan hakim yang tidak menegakan aturan yang benar ketika menjalankan tugas.
Menurut Komaruddin, pihaknya sering melakukan evaluasi terkait kepemimpinan perangkat pertandingan yang sudah bertugas.
Hasilnya jika ditemukan ketidaksesuaian akan langsung mendapatkan hukuman tegas dari Pertina.
"Setiap evaluasi yang ada kontroversial saya selalu kumpulkan wasit dan dewan hakim, dari sekian wasit hakim kita lihat logikanya mana yang benar," kata Komaruddin Simanjuntak saat ditemui Tribun Network di GOR Cenderawasih, Sabtu (9/10/2021).
Sikap tegas dari Komaruddin Simanjuntak ketika ada wasit dan juga dewan hakim yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik akan langsung diistirahatkan atau dipulangkan.
Hal ini dilakukan demi memberikan efek jera kepada wasit dan dewan hakim yang nakal saat bertugas.
"Wasit dan hakim yang nakal pasti saya akan istirahatkan. Sanksi pastinya sudah ada, wasit dan hakim tidak akan bertugas lagi kalau bermasalah," tambahnya.
Lebih lanjut, kata Komaruddin, selama gelaran tinju di PON Papua ini sudah ada tujuh perangkat pertandingan yang dipulangkan atau dibebastugaskan.
Keputusan itu dilakukan karena wasit dan dewan hakim yang bertugas tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Sampai saat ini pertandingan hari pertama ada 3 orang yang saya istirahatkan. Hari ketiga ada 2 orang juga yg diistirahatkan. Hari keempat ada 2 juga."
"Jadi total sejauh ini ada 7 wasit dan hakim yang sudah diistirahatkan," kata dia.