Selain perangkat pertandingan, Pertina juga tidak segan menghukum atlet atau ofisial yang melakukan tindakan yang tidak pantas di arena pertandingan tinju.
Atlet yang membuat gaduh atas tindakan yang dilakukan bisa mendapatkan teguran atau sanksi dari Pertina.
"Kalau atletnya akan kena sanksi juga karena etika tidak baik, dia seharusnya tidak bikin gaduh, tapi kemarin menjadi gaduh," ungkapnya.
Hukuman terhadap atlet belum bisa dijabarkan.
Komaruddin Simanjuntak perlu melihat kembali aturan yang ada dalam buku pedoman yang ada di Pertina.
"Nanti saya akan lihat AD ART dulu, saya lihat dulu AD ART Pertina karena disitu sudah diatur semuanya," kata dia.
Diketahui, pertandingan cabor tinju PON Papua dimulai sejak Selasa (5/10/2021) lalu dan direncanakan berlangsung hingga Rabu (13/10/2021).
Venue pertandingan cabor tinju PON Papua berlangsung di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura.
Sebelumnya terdapat insiden kericuhan di venue pertandingan tinju yang melibatkan atlet dan relawan di PON Papua.
Petinju dari kontingen DKI Jakarta, Jil Mandagi dilaporkan menjadi sasaran pemukulan di luar ring tinju.
Pemukulan dikabarkan dilakukan oleh relawan panitia pelaksana pertandingan.
Dari keterangan yang dihimpun, kronologi bermula saat Jil Mandagi bertanding melawan atlet NTT, Luki Mira Agusto Hari di kelas 52-56 Kg putra.
Juri memutuskan, pertarungan dimenangkan Luki.
Keputusan itu memicu ketidakpuasan Jil Mandagi yang melakukan protes keras.