Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Jaksa Agung mengenai banyaknya lahan sitaan yang bisa dimanfaatkan.
Selain itu, ia juga menyoroti potensi tanah milik BUMN seperti yang dimiliki PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, yang dapat digunakan.
"Saya sudah koordinasi dengan Bapak Jaksa Agung, ada banyak (tanah) yang sitaan, bagaimana itu bisa dimanfaatkan, bagaimana misalnya dari BUMN, misalnya dari kereta api (KAI), itu banyak tanah-tanah yang bisa dipakai," ujar Ara.
Program perumahan di kementeriannya juga akan memprioritaskan penyediaan rumah bagi prajurit TNI.
Kemudian, Ara juga mengungkap bahwa pembangunan perumahan bagi masyarakat akan dilakukan di kota dan desa.
"Kalau bisa yang di kota rumahnya kita bikin high rise ke atas, sehingga tidak perlu jauh ke tempat kerjanya," ucap Ara.
Ia menegaskan pentingnya gotong royong dalam membangun rumah untuk rakyat.
Politikus Partai Gerindra itu mengajak pengusaha swasta dan para pengembang untuk berkolaborasi dalam penyediaan perumahan.
"Kita harus bergotong royong dengan semua kekuatan karena memang masih banyak sekali rakyat Indonesia yang belum memiliki rumah," tutur Ara.
"Jadi memang harus masif bergotong royong dari aset yang ada, baik yang dimiliki negara maupun sitaan, kemudian yang membangunnya juga gotong royong," lanjutnya.
"Saya pikir itu konsep kita gotong royong membangun rumah untuk rakyat," pungkasnya.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto memiliki program 3 juta rumah yang telah ia gaungkan sejak kampanye saat Pilpres 2024.
Program itu rencananya akan terbagi menjadi dua, yaitu satu juta di perkotaan dan dua juta di pedesaan.
Satu juta rumah di perkotaan direncanakan akan berupa unit apartemen.