Jika shalat Idul Fitri dilaksanakan secara berjamaah, maka ketentuannya sebagai berikut:
- Jumlah jamaah yang shalat minimal 4 orang, satu orang imam dan 3 orang makmum.
- Kaifiat shalatnya mengikuti ketentuan angka III (Panduan Kaifiat Shalat Idul Fitri Berjamaah) dalam fatwa ini.
- Usai shalat Id, khatib melaksanakan khutbah dengan mengikuti ketentuan angka IV dalam fatwa ini.
-Jika jumlah jamaah kurang dari empat orang atau jika dalam pelaksanaan shalat jamaah di rumah tidak ada yang berkemampuan untuk khutbah, maka shalat Idul Fitri boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah.
2. Shalat Idul Fitri Dilaksanakan Sendiri
Jika shalat Idul Fitri dilaksanakan secara sendiri (munfarid), maka ketentuannya sebagai berikut:
- Berniat shalat Idul Fitri secara sendiri.
- Dilaksanakan dengan bacaan pelan (sirr).
- Tata cara pelaksanaannya mengacu pada angka III (Panduan Kaifiat Shalat Idul Fitri Berjamaah) dalam
fatwa ini.
- Tidak ada khutbah.
Baca: Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 1441 H Beserta Tata Cara Pelaksanaannya Menurut MUI
Panduan Kaifiat Khutbah Idul Fitri
Khutbah ‘Id hukumnya sunnah yang merupakan kesempuranaan shalat Idul Fitri.
Khutbah ‘Id dilaksanakan dengan dua khutbah, dilaksanakan dengan berdiri dan di antara keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak.
Khutbah pertama dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membaca takbir sebanyak sembilan kali
b. Membaca tahmid (alhamdulillah)
c. Membaca shalawat Nabi SAW (Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad)
d. Berwasiat tentang takwa.
e. Membaca ayat Al-Qur'an
Khutbah kedua dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membaca takbir sebanyak tujuh kali
b. Membaca tahmid (alhamdulillah)
c. Membaca shalawat Nabi SAW (Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad)
d. Berwasiat tentang takwa.
e. Mendoakan kaum muslimin.
Untuk lebih lengkapnya dapat mendownload Fatwa MUI nomor 28 tahun 2020 tentang Panduan KaifIat Takbir dan Shalat Idul Fitri saat Covid-19, di bawah ini:
(Tribunnews.com/Isnaya)