Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memimpin secara langsung sidang isbat penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah.
Adapun rapat atau sidang penetapan itu digelar di Auditorium KH. M Rasjidi Kementerian Agama RI (Kemenag) secara tertutup.
Dengan begitu, seluruh pihak yang dinilai tidak berkepentingan dilarang untuk memasuki area auditorium termasuk awak media.
Sementara dalam sidang ini turut hadir Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nazzarudin Umar dan Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi serta para perwakilan Duta Besar negara sahabat.
Sebelum digelarnya siang isbat, Kemenag RI telah menggelar seminar perihal penghitungan hilal terlebih dahulu.
Dimana dalam kesimpulannya, Kemenag menyampaikan kalau hilal penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi belum memenuhi kriteria terlihat di langit Indonesia.
Kesimpulan itu disampaikan oleh Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya saat pemaparan posisi hilal jelang sidang Isbat di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Kata Cecep, kesimpulan itu diambil berdasarkan kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).
"Akhirnya saya simpulkan, berdasarkan kriteria MABIMS, tanggal 29 Sya'ban 1445 H 10 Maret 2024 masehi, posisi hilal di seluruh wilayah NKRI belum masuk kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat sehingga tanggal 1 Ramadan secara hisab jatuh pada selasa pon tanggal 12 Maret 2024 Masehi," kata Cecep dalam seminar jelang sidang isbat, Minggu (10/3/2024).
Cecep menyebut, kondisi hilal di Indonesia hari ini masih rendah yakni kurang dari 1 derajat dari kriteria MABIMS 3 derajat.
Meski hilal tidak dapat diamati dengan Kriteria MABIMS, namun kata dia, laporan yang dibacakan itu sifatnya masih informatif.
Untuk konfirmasinya kata dia, harus ditentukan pada pengamatan langsung di beberapa titik di wilayah Indonesia.
"Hisab sudah ada. Sifatnya informatif. Dan kedudukan rukyat sebagai konfirmasi dari hisab. Inilah yang kita tunggu-tunggu dari seluruh rukyat di Indonesia," kata dia.
Meski begitu, yang bisa dipastikan sejauh ini penetapan hilal belum terlihat dari wilayah paling bara Indonesia yakni Sabang.
Baca juga: BREAKING NEWS PBNU Tetapkan Awal Puasa Ramadan Hari Selasa 12 Maret 2024
"Jadi hari ini termasuk di kota sabang belum masuk kriteria Imkan rukyat, oleh karena itu hilal jelang awal Ramadhan 1445 H pada hari rukyat ini secara teoritis empirik dapat diprediksi tidak akan terukyat, karena posisinya berada dj bawah kriteria Imkan rukyat tersebut," tukas dia.