TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK)-Badan Geologi, Kementerian ESDM telah memasang empat buah sensor untuk memantau aliran lahar dingin Merapi.
Kementerian ESDM merilis, melalui sensor ini kejadian aliran lahan dingin bisa diketahui secara cepat.
"Sensor ini memiliki kecepatan pengiriman sinyal sebesar 3 km/detik. Jadi ada waktu sekitar 30 menit sebelum lahar datang sinyal sudah diterima," ujar Subandriyo, Kepala BPPTK, di kantor BPPTK, Minggu malam (21/11/2010).
Dilanjutkannya, kecepatan sinyal sensor tersebut jauh lebih besar dibanding dengan kecepatan aliran lahar.
Untuk diketahui, keempat sensor yang telah dipasang itu salah satnya terletak di kali Gendol, tepatnya di sekitar desa Bronggang, Cangkringan, Sleman atau sekitar 13 km dari puncak Merapi. Selebihnya adalah satu buah di kali Boyong dan dua buah di titik yang berbeda di kali Kuning.
Berdasarkan gambar pada peta potensi bahaya Merapi, kali Gendol alurnya mengarah ke tenggara. Sedang kali Boyong dan kali Kuning memiliki alur ke arah selatan.
Sungai-sungai tersebut saat ini sudah dipenuhi oleh material vulkanik. Jika terjadi hujan berpotensi membawa aliran lahar dingin. (*)
Empat Sensor Pantau Lahar Dingin Dipasang
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Tjatur Wisanggeni
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger