News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Merapi Meletus

Luapan Lahar Dingin Kali Code Masuk ke Pemukiman

Editor: Yulis Sulistyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Material batu di hulu kali code tampak melompat hingga ke atas jembatan pada Jumat (5/11/2010).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Wilem Jonata

TRIBUNNEWS.COM-YOGYAKARTA -
Kali Code meluap lagi. Gara-garanya banjir lahar dingin kiriman dari Puncak Gunung Merapi. Masyarakat yang tinggal di bantaran kali tersebut kemudian mengungsi karena banjir sudah memasuki wilayah permukiman.

"Terjadi banjir lahar dingin. Warga sudah diimbau naik semua. Beberapa barang yang masih bisa diselamatkan diangkut ke atas," kata Sekretaris RW 01 Kota Baru, Ariyanto, Senin, (29/11/2010), di sekitar permukiman Kali Code.

Menurut Ariyanto, wilayah permuiman bantaran Kali Code yang terkena di wilayah sebelah timur Kota Baru adalah RT 01/RW 01, RT 18/RW 04. Sementara, yang terkena banjir lahar dingin di wilayah Jogoyudan, Kecamatan Jetis, adalah RW 07, RW 08, RW 09, RW 10, RW 11, dan RW 12.

Tanggul-tanggul terbuat dari karung berisi pasir yang dibikin warga bantaran Kali Code, beberapa waktu lalu, sudah jebol terendam banjir. Ketinggian air berdasarkan pantauan Tribunnews sudah memasuki permukiman warga yang berada di pinggir kali. Sejumlah warga tampak menyelamatkan barang-barangnya.

"Perempuan dan anak-anak diutamakan supaya naik semua. Kemudian barang-barang yang bisa diselamatkan, ya diselamatkan. Setelah itu permukiman di Kota Baru, Kali Code harus clean," terang Ariyanto. Masyarakat untuk sementara, diungsikan di Balai serba guna Kota Baru dan Jogja Study Center.

Sebelumnya, sekitar pukul tiga sore, melalui handy talky, masyarakat yang tinggal di Kali Code diinformasikan untuk siaga. Pasalnya, di sekitar puncak Merapi terjadi hujan deras. Hal itu mengakibatkan terjadinya guguran material lahar dingin.

"Banjir lahar dingin dari atas Merapi itu ikut membawa batang-batang pohon besar. Batang-batang itu dikabarkan masih dalam perjalanan," tutup Ariyanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini