Laporan wartawan Tribunnews.com, Wilem Jonata
TRIBUNNEWS.COM-YOGYAKARTA - Ribuan relawan kembali dikerahkan untuk pembersihan tahap kedua Candi Borobudur yang terkena debu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi. Pembersihan dilakukan untuk mencegah pelapukan batu candi akibat kandungan asam dari debu vulkanik.
"Hari ini kita mempersiapkan tahap kedua. Besok sudah dilakukan pembersiahan basah untuk stupa induk, stupa teras, dan lorong. Kita bekerja dari atas ke bawah. Diperkirakan, pertengahan Desember bisa
selesai," ujar Kasubag Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Wiwit Kasyati, Senin, (29/11/2010), saat dihubungi wartawan melalui telepon.
Balai Konservasi Peninggalan Borobudur menyiapkan disel dan air untuk melakukan pembersihan basah tersebut. Disel itu digunakan untuk menyemburkan air bertenan tinggi. Tujuannya, yaitu menggelontorkan debu vulkanik dari permukaan candi.
Sebelumnya, stupa teras yang diplastik, disemprot dengan bahan kimia soda kue. Hal itu dilakukan untuk menetralisir tingkat keasaman akibat terkena debu vulkanik. setelah itu baru disemprotkan dengan air.
"Kalau tidak dibersihkan asamnya yang masuk ke pori-pori, akan terjadi pelapukan batu ringan. Sehingga mengakibatkan tumbuh organisme," ujar Wiwit.
Untuk itu diperlukan air cukup banyak untuk membersihkan candi tersebut. Selain itu, rencana ke depan pembersihan juga dilakukan di bagian drainase. Tujuannya untuk menghindari penyumbatan akibat gelontoran debu usai pembersihan.
Ribuan relawan yang terlibat besok adalah dari unsur TNI, PT Taman Wisata, pelaku wisata, masyarakat, umat budha, mahasiswa UI, dan masih banyak lagi yang membantu.
Diperkirakan, pembersihan itu akan selesai pertengahan Desember mendatang. Pada 21 Desember Candi Borobudur akan kembali dibuka untuk pengunjung. "Tapi pengunjung hanya boleh sampai halaman. Belum boleh naik. Selain mengganggu kita bekerja. Nanti menghirup debu yang mungkin masih tersisa," tutup Wiwit.
Ribuan Relawan Bersihkan Candi Borobudur
Editor: Yulis Sulistyawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger