Laporan wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak akan mengganti ternak sapi yang mati milik warga itu dengan uang. Ini merupakan keputusan Pemerintah dalam menyelesaikan persoalan terebut.
"Ada mekanisme dari Kementerian Pertanian, melalui Ditjen Peternakan bahwa Pemerintah akan membeli sapi yang hidup. Dan sapi hidup yang dibeli itu akan mengganti sapi warga yang mati," tegas Syamsul, Senin, (06/12/2010), kepada para pengunjuk rasa yang tergabung dalam Forum Rakyat Korban Merapi (FORKOM), di Kantor BNPB, Jalan Kenari, Yogyakarta.
Menurut Syamsul, dulu sebelum tanggal 5 November memang Pemerintah, dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudoyono mengatakan bahwa akan membeli sapi milik warga. Hal itu dilakukan supaya warga yang berada di kawasan rawan bencana segera turun.
"Waktu itu, mereka kan nggak mau turun karena harus menjaga sapi mereka dan memberi makan. Makanya pemerintan berencana membeli," jelas Syamsul.
Para pengunjuk rasa itu tidak puas dengan jawaban Syamsul. Menurut mereka, hal itu sama sekali tidak menjawab tuntutan para pengunjuk rasa terkait ganti rugi sapi dengan uang.
Kemirah, (41), warga Ngepringan, Wukirsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman, dalam orasinya di depan pendopo Wiyotoprojo, Kepatihan, Yogyakarta mengharapkan agar sapi-sapinya yang mati itu diganti oleh Pemerintah dalam bentuk uang. Sebab,ia sudah tidak punya rumah, kandang, dan harta benda untuk merawat ternak sapi hidup.
BNPB Tidak Akan Ganti Sapi yang Mati
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger