TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ridwan (32) penumpang bus Doa Ibu jurusan Jakarta-Tasikmalaya, lolos dalam kecelakaan maut yang melibatkan sembilan mobil dan tiga sepeda motor, di Pasar Atas, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (10/2/2012) malam.
Ridwan menceritakan, dirinya bersama istri, Nurhayati (30), berangkat dari Ciawi Kota menaiki bus Doa Ibu sepulang belanja dua karung sandal kulit untuk berdagang mereka keesokan harinya.
Keduanya duduk di kursi barisan keempat dari belakang sebelah kanan.
Dengan kondisi lampu bus mati, keduanya tak tidur sejak duduk di kursinya. Pun pasangan suami istri itu hanya mengobrol ringan soal dagangan mereka dan anak mereka yang tengah menunggu di rumah. "Saat kejadian saya lagi mengobrol dengan istri," ujar Ridwan saat ditemui di lokasi, dengan tampak gelisah menerima panggilan telepon masuk.
Seketika bus Karunia Bakti jurusan Garut-Jakarta, dari arah berlawanan menghantam sisi kanan bus yang Ridwan tumpangi. Ridwan langsung terhentak.
Sempat bengong sesaat, Ridwan langsung menoleh kearah istrinya yang diketahuinya telah mengeluarkan darah di bagian kening.
"Saya kaget dan bengong, langsung saya peluk istri yang ada di kursi pinggir, yang kena bus Karunia Bakti itu. Saya langsung 'Astagfirullahal Ajim," ucap Ridwan.
Ridwan yang tak mengalami luka sedikit pun mengaku merasa aneh dengan kondisinya. Padahal, hantaman bus Karunia Bakti terbilang sangat keras hingga kaca jendela sisi kanan bus yang ditumpanginya pecah berhamburan. "Kaki istri saya bengkak dan pahanya memar. Keningnya luka-luka. Sekarang sedang dirawat di rumah sakit. Saya enggak apa-apa. Aneh yah? Allah masih sayang sama saya. Padahal, penumpang yang duduk di depan saya pada tergelak semua," ucapnya.
Selain memikirkan kondisi istrinya, kini Ridwan mengaku mengkhawatirkan barang dagangannya, dua karung sandal, yang masih ada di dalam bus Doa Ibu dan telah diamankan kepolisian.