Laporan Kontributor Tribunnews.com, Chanry Andrew Suripatty
TRIBUNEWS.COM, JAYAPURA - Kapolresta Jayapura, AKBP Alfred Papare membantah tewasnya Teyu Tabuni diakibatkan oleh peluru aparat kepolisian.
Meski sejumlah saksi mata bersikeras korban ditembak secara brutal oleh aparat polisi di bagian kepala, namun Alfred menuturkan penyebab kematian akibat pendarahan otak yang dikarenakan benturan dengan benda tumpul seperti batu kali saat korban melarikan diri dari aparat yang hendak mengamankan.
Teyu Tabuni (20), warga Jl Samratulangi Dok V Atas Jayapura, Papua, sekitar 08.30 WIT diduga tewas tertembak peluru aparat saat hendak diamankan karena melakukan pemalakan di sebuah warung, kios.
Jenazah saat ini berada di kamar jenazah RSUD Dok II Jayapura, guna keperluan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian.
"Jadi, polisi yang lakukan patroli dapat laporan ada tiga warga yang beberapa kali memalak sehingga ada petugas kami yang ke TKP mendapatkan mereka bertiga. Kemudian anggota menggeledah badan tiga pelaku menemukan 2 pisau dapur dan 1 tulang kasuari menyerupai pisau. Salah satu pelaku tidak terima dan berupaya lari, maka salah satu anggota mengejar dan mengeluarkan tembakan peringatan 3 kali dan korban lari menuju aliran sungai lalu terjatuh dan kepala diduga terbentur batu," kata dia.
Menurut Kapolres, pada saat itu warga sekitar memperkirakan korban yang terjatuh itu tertembak peluru aparat. Sehingga dipertegaskan kembali bahwa penyebab kematian terbentur benda tumpul sebagaimana hasil pemeriksaan dokter bersama tim medis.
Sementara itu, Kabid Propam Polda Papua Kombes Sudarsono kepada Tribunnews.com di TKP, usai melakukan negoisasi dengan keluarga korban mengatakan saat ini sejumlah aparat kepolisian yang mendatangi korban tengah diperiksa di Polda Papua.
"Jadi langkah-langkah kita saat ini tengah memeriksa sejumlah aparat itu dan kita sudah cek kaitan dengan korban dan kita menunggu hasil otopsi penyebab kematian korban supaya jelas semuanya," ujarnya.
Hingga saat ini keluarga korban penembakan masih memblokir jalan raya Sam Ratulangi depan kompleks Pendidikan Yapis Dok V, arus lalu lintas yang hendak melewati jalur tersebut dialihkan melalui jalur Dok V Bawah.
Hingga saat ini aparat gabungan dari TNI/Polri masih bersiaga di TKP dengan senjata lengkap, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
BACA JUGA: