Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -
Serangan fajar ternyata juga mewarnai Pilkada Bekasi 2012 yang dilaksanakan hari ini, Minggu (16/12/2012) untuk menentukan siapa orang nomor satu yang akan memimpin Bekasi hingga lima tahun kedepan.
Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, serangan fajar salah satunya dengan penyebaran tabloid "Kabar4" milik pasangan calon Pepen dan Ahmad Syaikhu yang disebar di perumahan Pondok Pekayon Indah dini hari tadi.
Jane (20) seorang warga yang rumahnya diberi tabloid tersebut mengaku tidak tahu menahu siapa yang menyebar tabloid itu. Pasalnya pagi hari sekitar pukul 05.00 wib, tabloid sudah ada di depan rumahnya.
"Sepertinya ada orang yang menyebar tabloid ini dini hari tadi. Yah bisa dibilang serangan fajar. Beberapa rumah di sini juga mendapat tabloid ini," ungkap Jane saat ditemui di rumahnya.
Menurut Jane dengan adanya tabloid tersebut merupakan bentuk serangan fajar yang secara tidak langsung menyuruh warga untuk memilik pasangan Pepen dan Ahmad Syaikhu.
Mengintip isi tabloid "Kabar4" tersebut tabloid ini berisi 16 halaman, dan di depan tabloid terteran "tabloid berita mingguan edisi 6-XII/2012" dan dibandrol seharga Rp 10.000.
Tabloid tersebut berisi program-program dan visi misi yang diusung Pepen dan Ahmad Syaiku yang mendaulat diri sebagai pasangan "PAS". Kemudian apa pula rubrik Potret berisi foto-foto selama kampanye.
Bentuk lain kecurangan dalam Pilkada Bekasi 2012 lainnya yakni politik uang di pagi hari dan malam hari dimana oknum tertentu mendatangi rumah warga dengan dalih mengobrol, memberikan kartu undangan pemilih sembari memberikan uang dan menminta warga memilih pasangan tertentu.
Dewi, warga Bojong Menteng, Bekasi mengaku keluarganya diberi uang Rp 40.000 ribu oleh ketua RT dan diminta untuk menyoblos pasangan calon no 3, Dadang Mulyadi- Lucky Hakim (DALU) yang diusung oleh PAN, PPP, Gerindra.
"Tadi malam ketua RT datang ke rumah bagiin kartu undangan buat nyoblos. Di rumah saya ada tiga orang, saya, suami dan anak saya. Saya tidak dapat undangan, jadi yang dapat hanya suami dan anak. Masing-masing anak dan suami saya dapat Rp 20.000, dan disuru nyoblos no 3," terang Dewi.
Baca Artikel Menarik Lainnya