Laporan Wartawan Tribun Timur, Yasdin
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Niat pasangan petahana, Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu'mang (Sayang) untuk menjadikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sebagai juru kampanye nasional sepertinya tidak akan berjalan mulus.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Permadi memprediksi, mantan Walikota Solo itu tidak akan mendapatkan izin dari partainya untuk mengampanyekan pasangan nomor urut dua tersebut. Hal inilah yang akan menjadi penghalang bagi Sayang untuk menggunakan jasa dan ketenaran Jokowi pada masa kampanye pemilihan gubernur (pilgub) Sulsel 2013.
Permadi menyebut, pasangan Ahmad Basuki Tjahja Purnama (Ahok) itu tidak akan mendapatkan restu dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri. " Tak mungkin diizinkan sama Mega," kata Permadi ditemui di kediaman calon Gubernur Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa,Jl Nikel, Makassar, Sabtu (5/1/2013).
Bedanya dukungan antara Gerindra dan PDIP di pilgub Sulsel, yang menjadi pengusung utama Jokowi-Ahok di pilgub DKI Jakarta akan menjadi penghambat. Seperti diketahui di Sulsel, PDIP mendukung Sayang sementara Gerindra merupakan pendukung utama Garuda-Na (Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi).
" Mega sama Prabowo itu sudah bicara," cetus Permadi.