Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, LUWU -- Puluhan massa pendukung fanatik Azis Qahhar Mudzakkar, calon Gubernur Sulsel tiba-tiba menghadang mobil rombongan pasangan calon Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang di Kelurahan Batuk Standuk Kecamatan Walenrang, Luwu, Sabtu (12/1/2013).
Puluhan massa yang mengenakan atribut pasangan calon nomor urut 1 itu menghadang iring-iringan pasangan nomor urut di tengah jalan poros Trans Sulawesi tepatnya di depan lapangan sepak bola Batu Standuk.
"Kami tiba-tiba dihadang di tengah jalan, pada saat kami hendak pulang dari kegiatan kampanye di Lutra dan Lutim," kata salah seorang anggota Panca Marga Jamaluddin yang ikut dalam rombongan iring-iringan Komandan, salah satu tim pendukung Sayang.
Peristiwa penghadangan tersebut terjadi sekitar pukul 18.35 wita yang terlihat dikomandoi Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak yang tampak mengenakan baju kaos biru bertopi warna hitam.
Berdasarkan pantauan Tribun di lokasi kejadian, puluhan massa IA bersama Ketua Demokrat Luwu itu tidak hanya menghadang mobil Mercedes BenZ yang ditumpangi Sayang bersama rombongan juru kampanyenya.
Melainkan mobil bus yang ditumpangi sekitar 20 wartawan dari berbagai media baik cetak maupun elektronik juga ikut dihadangnya sambil memukul bodi mobil dan mencoba memukul dengan batu.
"Pak Syahrul tidak mungkin menang di Luwu," teriak salah seorang dari mereka sambil memperlihatkan gambar IA dan menghadang mobil wartawan.
Meski dihadang, rombongan iring-iringan Sayang tidak mau terpancing dengan aksi mereka yang mencoba ingin melakukan aksi anarkis.
Beruntung belasan aparat kepolisian setempat bersama dengan pengawalan dari Brimob yang melekat pada pasangan calon usungan partai Golkar mampu mengantisipasi dan mereka tindakan pendukung fanatik IA yang dikomnadoi Syukur Bijak.
"Saya langsung mengancam tadi kalo ada yang mencoba melakukan perusakan ataupun aksi anarkis. Maka langsung saya tembak,"kata Usman salah seorang polisi pengawal yang melekat pada Sayang.
Tidak hanya massa tersebut yang diancamnya. Melainkan Usman juga sempat memperingati Syukur Bijak agar menarik diri bersama dengan massa pendukung Sayang agar bisa melanjutkan perjalanan menuju Kota Palopo.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi begitu cepat dan tidak diketahui apa penyebab mereka menghadang rombongan Sayang beserta dengan iring-iringannya.
Lolos dari hadangan tersebut, rombongan pasangan calon usungan Partai Golkar tersebut kemudian belok menuju jalan pelosok desa. Sebelumnya rombongan melintasi jalan provinsi.