TRIBUNNEWS.COM,MAKASSAR-- Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menegaskan akan kembali fokus bekerja untuk kepentingan masyarakat . Dia juga mulai membatasi bicara politik termasuk pemilihan gubernur.
"Sudahlah, tidak ada lagi wawancara soal pilgub. Biarkan saya dan Pak Agus bekerja. Kita juga harap seluruh kandidat ataupun partai pengusung untuk kembali juga fokus bekerja untuk rakyat," kata Syahrul, kepada wartawan di Rumah Makan Paotere, Jl Sabutung, utara Makassar, Jumat (25/1).
Ungkapan senada juga dikemukakan Syahrul usai menggelar pertemuan dengan politisi lintas fraksi partai pendukungnya di ruang Ketua DPRD Kota Makassar Farouk M Betta, Jl AP Pettarani.
"Betul, kita tak bicara politik. Pak Syahrul hanya cerita soal banjir, kerja, dan pelayanan," kata Farouk yang dikonfirmasi usai pertemuan. Isyarat ini juga dikemukakan Ketua DPD Golkar Sulsel ini usai Jumatan di Masjid Al Markaz Al Islami, kemarin.
"Proses pilgub sudah selesai, dan yang perlu kita pikir sekarang adalah rakyat," kata Syahrul.
Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini mengaku masih menunggu penetapan hasil rekapitulasi resmi KPU Sulsel untuk mengkonfirmasikan kemenangan pasangan Sayang versi quick count 6 lembaga survei berbeda, 22 Januari lalu.
"Proses perhitungan sementara dalam tahapan finalisasi. Sehingga diminta kepada seluruh pihak untuk memberikan kepercayaan penuh kepada pihak KPU tanpa adanya intervensi," ujarnya.
Syahrul juga mengaku akan pasrah dan ikhlas atas apapun hasil yang akan dikeluarkan pihak KPU nantinya.
Menurutnya, proses pilgub tidak lagi perlu diperdebatkan ataupun dibahas lebih lanjut, apalagi memunculkan polemik baru, yang terpenting adalah bagaimana cara bekerja untuk kepentingan rakyat kedepannya.
"Apapun hasilnya semua kandidat harus siap menerimanya. Dan jangan lagi menimbulkan hal-hal yang dapat menciderai proses demokrasi di Sulsel," ungkap Syahrul.
Sementara Ketua DPRD Sulsel Moh Roem. Dalam keterangan persnya, mengatakan, sekarang tahapan pilkada sudah masuk pada perhitungan, dan mekanismenya sudah jelas.
Sehingga masyarakat harus kembali pada suasana normal seperti sebelumnya. Tidak usah lagi menciptakan hal-hal yang dapat mengganggu kestabilan keamanan di Sulsel.
"Mari kita menghargai apa yang ada dan apapun hasilnya hasil bisa legowo menerimanya. Tapi Sayang tetap menghargai proses perhitungan resmi KPU yang akan diumumkan 30 Januari mendatang.