News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Gubernur Sulsel

Syahrul Akui Kemenangannya adalah Kemenangan Rakyat

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prosesi pendaftaran pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu mang (Sayang) jilid II di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU

Laporan Wartawan Tribun Timur/ Rudhy

Syahrul Akui Kemenangannya adalah Kemenangan Rakyat

TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR, -- Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam rapat kerja pemerintahan 2013 bersama Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Senin (28/1/2013) di Jakarta Convention Center (JCC) "kebanjiran" ucapan selamat dari beberapa kolega, gubernur, bupati dan para menteri yang hadir dalam rapat tersebut.

"Sumringah dan kegembiraan tergambar dari raut wajah Gubernur SYL kewalahan menerima ucapan selamat (sukses atas penyelenggaraan Pigub di Sulsel), baik dari kalangan Menteri Kabinet Indonesia Beratu II, maupun dari kolega sesama Gubernur serta bupati seIndonesia," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel, Agus Sumantri dalam keterangan persnya yang dirilis ke Tribu.

Namun kendati demikian, Syahrul tak ingin terlalu menunjukkan eforianya jika dirinya dijadikan sebagai pemenangan meski kemenangannya melalui versi quick count atau perhitungan cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei di Makassar 22 Januari lalu.

Gubernur terpilih Sulsel ini mengaku, kemenangan tersebut adalah merupakan kemenangan rakyat. Kemenangan kita semua.

Sehingga menurutnya, jabatan bagi dirinya bukanlah segalanya. Karena komitmen yang dibangun bersama wakilnya Agus Arifin Nu'mang di Pilgub Sulsel adalah untuk mengabdikan dirinya kepada rakyat utamanya dalam hal kesejahteraan masyarakat Sulsel pada umumnya.

"Yang jelas tinggal selangkah lagi semuanya sudah usai. Jadi berilah kepercayaan kepada pihak penyelenggara pemilu untuk menyelesaikan seluruh tahapan pilkada," ujarnya.

Mantan Bupati Gowa dua periode ini juga berharap agar seluruh kandidat bisa menerima secara legowo apapun keputusan hasil rekapitulasi suara dan penetapan KPU terkait real count dan pemenang pilgub Sulsel.

"Dan kami juga meminta agar indenpendensi pihak oenyelenggara pemilu tetap dijunjung tinggi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Netralitas KPU harus dijaga dan tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun," terang Syahrul.

Ketua DPD I Golkar Sulsel ini membalas ucapan tersebut dengan perkataan terima kasih terkhusus kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan menyalurkan hak politiknya dalam menyukseskan proses penyelenggaraan pilgub yang aman, lancar damai di Sulsel.

"Saya telah meminta kepada pendukung saya untuk tidak eforia, biarkan penyelenggara pilgub yang bekerja. Saya tidak mau komentar lagi sebelum ada penetapan," kata Syahrul.

Diketahui, keberadaan Gubernur Sulsel di Jakarta untuk menghadiri rapat kerja pemerintahan seluruh Gubernur, Walikota dan Bupati seluruh Indonesia yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Tampak beberapa pejabat yang ikut mendampingi Syahrul dalam kegiatan formal tersebut. Diantaranya, Asisten I Pemprov Sulsel Andi Herry Iskandar, Kepala Kesbang Tau Toto Ranggina, dan Kepala Dinas Bina Marga Abd Latif.
Sementara Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas mengaku selama proses pilkada, KPU tetap berada diposisi netral.

Tak satupun kandidat yang didukungnya apalagi memihak pada salah satu pasangan calon tertentu.

"Yang jelas berikan kami kepercayaan untuk menyelesaikan proses pilkada Sulsel. Karena tinggal selangkah lagi semuanya sudah selesai," katanya.

Dengan terlaksanaanya proses pilgub Sulsel yang damai, pihak KPU Sulsel turut mengapresiasi kinerja pihak kepolisian yang selama ini menjaga kedamaian proses pemilukada.

Atas lancarnya pelaksanaan pilkada Sulsel ditinjau dari proses pengamanan, maka pilgub Sulsel akan menjadi percontohan Indonesia Timur nantinya dalam pelaksanaan pemilu di daerah lain.

Hal itu dinilai karena apa yang diisukan bahwa Sulsel merupakan zona merah atau daerah konflik. Ternyata tidak terbukti.

"Pastinya. Baik pihak kepolisian maupun Panwas perlu diberikan apresiasi atas kinerjanya selama ini yang bisa membawa proses pilgub Sulsel berlangsung secara aman, lancar dan damai meski ada sedikit riak-riak kecil karena hal itu sudah menjadi dinamika politik," terang Jayadi kepada Tribun. (Rud)

Baca   Juga  :

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini